Liputan6.com, Jakarta: Warga di kolong Jembatan Pluit, Jakarta Utara, dan sekitarnya resah. Pasalnya, Pemerintah Daerah Jakarta berencana membongkar tempat tinggal mereka dalam waktu dekat. Kini, mereka pusing harus tinggal di mana. "Untuk makan sehari-hari saja pusing. Gimana mau mikirin rumah," kata Mihardi, seorang di antara warga setempat, baru-baru ini.
Mihardi mengaku belum tahu rencana ke depan. Apalagi, dia tak punya uang tabungan. Mihardi mengatakan, duitnya sudah habis untuk membeli sebidang tanah di bawah kolong jembatan Pluit seharga Rp 800 ribu. "Pokoknya nggak kepikiran untuk ngontrak," ujar Mihardi.
Keresahan juga dirasakan anak-anak mereka. Sebab, terbetik kabar, Pemda juga akan membuldoser sekolah darurat yang ada di kawasan tersebut. Kalau itu benar adanya, bisa dipastikan anak-anak di sana tak akan pernah lagi bisa menimba ilmu secara gratis. "Takut kalau di sini digusur," kata Sinta, salah seorang murid di sekolah darurat tersebut.(ICH/Olivia Rosalia dan Yudi Wibowo)
Mihardi mengaku belum tahu rencana ke depan. Apalagi, dia tak punya uang tabungan. Mihardi mengatakan, duitnya sudah habis untuk membeli sebidang tanah di bawah kolong jembatan Pluit seharga Rp 800 ribu. "Pokoknya nggak kepikiran untuk ngontrak," ujar Mihardi.
Keresahan juga dirasakan anak-anak mereka. Sebab, terbetik kabar, Pemda juga akan membuldoser sekolah darurat yang ada di kawasan tersebut. Kalau itu benar adanya, bisa dipastikan anak-anak di sana tak akan pernah lagi bisa menimba ilmu secara gratis. "Takut kalau di sini digusur," kata Sinta, salah seorang murid di sekolah darurat tersebut.(ICH/Olivia Rosalia dan Yudi Wibowo)