Sukses

Forum Dengar Pendapat 33 DPD PDIP: Jokowi Presiden!

Meski bukan trah Bung Karno, yang penting dia ideologis, Pancasila-is, dan dia kader. Kami akan dukung," kata DPD PDIP Bali, Oka.

Terdengar riuh yang cukup menggema dari dalam ruang Rapat Kerja Nasional III PDI Perjuangan di Ecopark, Ancol, Jakarta Utara. Bunyi yang digaungkan adalah nama yang tidak asing, yaitu Jokowi alias Joko Widodo kader PDIP yang menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Nama Jokowi semakin populer, tidak hanya di masyarakat, tapi juga di internal PDIP. Nama Jokowi digaungkan kala 33 DPD PDIP se-Indonesia memberikan pendapatnya terkait calon presiden yang harus diusung partai berlambang Banteng Moncong Putih itu.

Awak media tidak dapat masuk dalam forum dengar pendapat tersebut. Namun, dari ruang pers, terdengar beberapa kali nama Jokowi diteriakkan. Tidak terdengar nama lain, seperti Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, atau Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Wakil Ketua DPD Riau Manahari Manurung membenarkannya saat dikonfirmasi hal tersebut. "Ya, hampir semua (menggaungkan Jokowi), tapi siapa capresnya nanti, kita tetap serahkan semua kepada Ibu Ketum (Megawati)," kata Manahari, Sabtu (7/9/2013).

Walau demikian, Manahari membantah tidak ada nama lain selain Jokowi yang diusulkan DPD. "Ada yang lain, generasi muda dan kader muda partai, ada Bu Puan, Ganjar. Soal nama Bu Mega yang tidak terdengar, itu mungkin karena Bu Mega memang mengader generasi muda," imbuh Manahari.

Perwakilan dari DPD PDIP Bali, Oka Ratmadi juga menegaskan dukungannya terhadap Jokowi. Bahkan, DPD Bali tidak mempermasalahkan bila Jokowi maju jadi capres, meski dirinya bukanlah trah dari Bung Karno. "Yang penting dia ideologis, Pancasila-is, dan dia kader. Kami akan dukung," kata Oka.

Dukungan-dukungan dari perwakilan daerah memang mengalir deras untuk menjagokan Jokowi maju capres. Sebaliknya, Ketua-ketua DPP PDIP enggan menyatakan dukungannya kepada Jokowi secara terbuka tanpa memberikan alasan.

Ketua DPP PDIP Bidang Pertanian dan Perikanan, Mindo Sianipar menyatakan gaung nama Jokowi dalam forum belum bisa dipastikan secara kuantitatif mewakili 33 DPD. "Saya tidak tahu kelompok per kelompok. Jadi tidak tahu juga, dan tidak bisa mencerminkan secara kuantitatif. Mayoritas regenerasi yang disebut, memang di antaranya nama Pak Jokowi, Tapi tidak pernah sebut 1 nama, ada nama lain seperti Mbak Puan," papar Mindo.

Senada, Ketua DPP PDIP Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Hubungan Luar Negeri, Andreas Hugo Pareira mengatakan masukan dalam forum masih berupa aspirasi, dan menjadi bahan pertimbangan Megawati selaku Ketua Umum PDIP.

Selain itu, lanjut Andreas, meski terus didorong para DPD, pengumuman siapa capres PDIP baru akan diumumkan awal tahun depan. "Bisa jadi saat ulang tahun partai (10 Januari), tapi masih wacana," tandas Andreas.

Banyak Tanda

Selama Rakernas III PDIP ini banyak tanda-tanda yang mengisyaratkan Jokowi untuk maju jadi capres. Tanda-tanda itu datang tidak dari kader-kader, melainkan dari orang nomor 1 di PDIP, yakni Megawati Soekarnoputri.

Dari kader-kader partai, ada yang memasang spanduk 1x2 meter bertuliskan Barisan Relawan (Bara) For Jokowi Presiden 2014. Ketua Bara Jokowi For Presiden 2014 Sihol Manullang menjelaskan, kehadirannya ke acara Rakernas PDIP bersama beberapa pasukannya ini agar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunjuk Jokowi sebagai capres dari PDIP.

Dari Megawati, Jokowi diberikan kesempatan untuk membaca 'Dedication of Life' Bung Karno. Alasan terpilihnya Jokowi dibandingkan politisi senior PDIP lainnya sangat sederhana, Megawati menilai Gubernur DKI Jakarta itu memiliki pesona Sang Proklamator tersebut.

Usai Rekernas hari kedua siang tadi, Jokowi juga semobil dengan Megawati. Dengan menumpang Toyota Alphard bernomor polisi B 2301 MT, mantan Walikota Solo ini mengajak Mega dan Effendi ke restoran favoritnya, yaitu Restoran Medan Baru di Sunter, Jakarta Utara. (Adi/Mut)
Video Terkini