Liputan6.com, Kupang: Pelabuhan Internasional Tenau, Kupang, Nusatenggara Timur, diresmikan Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Sabtu (20/12). Diharapkan, pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan penghubung utama antara NTT dan provinsi lainnya. Pembangunan pelabuhan multipurpose atau pelabuhan serba guna Tenau Kupang itu dikerjakan selama 29 bulan dengan menghabiskan dana sekitar Rp 121,26 miliar.
Berdasarkan data yang dihimpun www.liputan6.com, sumber pendanaan pembangunan pelabuhan internasional itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara sebesar Rp 86,279 miliar dan bantuan luar negeri dari Japan Bank of International Corporation (JBIC) senilai sekitar US$ 5,065 juta.
Pelabuhan multipurpose ini terdiri dari dermaga antarpulau sepanjang 224 meter dengan kedalaman dari permukaan air terendah (LWS) antara 8-9 LWS. Sementara dermaga penumpang sepanjang 100 meter berada pada kedalaman 6-8 LWS. Sedangkan dermaga khusus untuk pelayaran rakyat sepanjang 70 meter berada pada kedalaman 3-5 LWS, dan dermaga peti kemas sepanjang 237,8 meter berada pada kedalaman 8-9 LWS.
Sejak tiga tahun silam, Pemerintah Provinsi NTT memang menargetkan Pelabuhan Tenau menjadi pelabuhan perdagangan lintas batas antara Indonesia dan negara baru Timor Leste. Tujuannya, untuk memaksimalkan fungsi pelabuhan sebagai gerbang perdagangan internasional. Selain itu, pemasukan pelabuhan tersebut dapat dijadikan pendapatan pemerintah setempat dalam menyikapi Otonomi Daerah [baca: Pemda NTT Merencanakan Pembangunan Pelabuhan Lintas Batas].(ANS/Gabby Getal dan Hengki)
Berdasarkan data yang dihimpun www.liputan6.com, sumber pendanaan pembangunan pelabuhan internasional itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara sebesar Rp 86,279 miliar dan bantuan luar negeri dari Japan Bank of International Corporation (JBIC) senilai sekitar US$ 5,065 juta.
Pelabuhan multipurpose ini terdiri dari dermaga antarpulau sepanjang 224 meter dengan kedalaman dari permukaan air terendah (LWS) antara 8-9 LWS. Sementara dermaga penumpang sepanjang 100 meter berada pada kedalaman 6-8 LWS. Sedangkan dermaga khusus untuk pelayaran rakyat sepanjang 70 meter berada pada kedalaman 3-5 LWS, dan dermaga peti kemas sepanjang 237,8 meter berada pada kedalaman 8-9 LWS.
Sejak tiga tahun silam, Pemerintah Provinsi NTT memang menargetkan Pelabuhan Tenau menjadi pelabuhan perdagangan lintas batas antara Indonesia dan negara baru Timor Leste. Tujuannya, untuk memaksimalkan fungsi pelabuhan sebagai gerbang perdagangan internasional. Selain itu, pemasukan pelabuhan tersebut dapat dijadikan pendapatan pemerintah setempat dalam menyikapi Otonomi Daerah [baca: Pemda NTT Merencanakan Pembangunan Pelabuhan Lintas Batas].(ANS/Gabby Getal dan Hengki)