Pengamat hubungan internasional Universitas Udayana (Unud) Denpasar Idin Fasisaka menilai penyelenggaraan Miss World 2013 tidak menguntungkan Indonesia secara ekonomis.
"Ajang itu hanya menguntungkan elite politik tertentu yang memiliki kaitan langsung dengan pebisnis atau penyelenggara," kata Idin yang juga dosen Jurusan Hubungan Internasional FISIP Unud itu di Denpasar, Senin (9/9/2013).
Peraih gelar master Departement of Political Science University of Delhi itu melihat ajang tersebut hanya akan memosisikan Indonesia dikenal sebagai negara liberal.
"Walaupun pemerintah dan tim penyelenggara Miss World mengatakan kegiatan itu untuk mempromosikan pariwisata, dampaknya sangat kecil," kata lulusan Universitas Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, itu.
Idin menilai kontes kecantikan dunia tersebut lebih mengedepankan eksploitasi fisik kaum perempuan dari berbagai negara peserta. Juga Tidak ada aktivitas yang dapat mengedukasi masyarakat dari para kontestan selain memamerkan keindahan fisik kaum hawa.
"Jika para kontestan itu digembar-gemborkan oleh pemerintah sebagai ajang promosi pariwisata, semestinya para tokoh masyarakat Bali harus komplain kepada pemerintah kalau memang hasilnya tidak ada," tutup Idin. (Ant/Riz/Sss)
`Miss World Untungkan Elite Politik Tertentu`
Pengamat hubungan internasional Universitas Udayana Denpasar Idin Fasisaka menilai Miss World tak menguntungkan Indonesia secara ekonomis.
Advertisement