Presiden SBY menggulirkan kembali wacana pemindahan Ibukota ke luar Jakarta. Ada 3 opsi yang dikeluarkan, yakni memindahkan Ibukota secara keseluruhan, hanya memindahkan pusat pemerintahan saja, atau mengoptimalkan DKI Jakarta sebagai Ibukota negara.
Pro dan kontra pun berhembus seiring dengan pengguliran wacana ini. Meski Ibukota dipindah nantinya, Jakarta diharapkan tak akan terlupakan begitu saja.
"Banyak yang harus disiapkan selain kondisi ekonomi, seperti political will. Jangan sampai Jakarta ditinggalkan gitu aja. Habis manis sepah dibuang," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana di Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Pria yang karib disapa Sani itu setuju dengan rencana pemindahan Ibukota ini. Namun dia berharap pembenahan Jakarta jangan sampai terbengkalai. Karena itu lebih baik Jakarta dijadikan sebagai pusat ekonomi atau kota jasa.
"Kalau jadi kota jasa harus jelas jangan setengah-setengah. Kaya Kuala Lumpur dilepas jadi kota jasa dan pusat pemerintahan pindah ke Putrajaya," tuturnya.
Sementara Sani menilai, pemilihan daerah yang ideal menjadi Ibukota baru harus melalui pengkajian yang mendalam. Menurutnya, 2027 adalah waktu terbaik merealisasikan rencana ini.
"Ini harus dikaji ulang. Kalau gagasan bung Karno dulu ke Kalimanatan Tengah, Palangkaraya. Tapi harus dikaji. Kalau bisa jangan terlalu jauh," pungkas Sani. (Ndy/Ism)
Pro dan kontra pun berhembus seiring dengan pengguliran wacana ini. Meski Ibukota dipindah nantinya, Jakarta diharapkan tak akan terlupakan begitu saja.
"Banyak yang harus disiapkan selain kondisi ekonomi, seperti political will. Jangan sampai Jakarta ditinggalkan gitu aja. Habis manis sepah dibuang," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana di Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Pria yang karib disapa Sani itu setuju dengan rencana pemindahan Ibukota ini. Namun dia berharap pembenahan Jakarta jangan sampai terbengkalai. Karena itu lebih baik Jakarta dijadikan sebagai pusat ekonomi atau kota jasa.
"Kalau jadi kota jasa harus jelas jangan setengah-setengah. Kaya Kuala Lumpur dilepas jadi kota jasa dan pusat pemerintahan pindah ke Putrajaya," tuturnya.
Sementara Sani menilai, pemilihan daerah yang ideal menjadi Ibukota baru harus melalui pengkajian yang mendalam. Menurutnya, 2027 adalah waktu terbaik merealisasikan rencana ini.
"Ini harus dikaji ulang. Kalau gagasan bung Karno dulu ke Kalimanatan Tengah, Palangkaraya. Tapi harus dikaji. Kalau bisa jangan terlalu jauh," pungkas Sani. (Ndy/Ism)