Kondisi instalasi listrik di pemukiman kumuh di Jakarta dinilai sudah tidak layak. Selain usianya yang puluhan tahun, instalasi listrik itu juga tak dipelihara dengan baik.
"Mestinya yang punya rumah harus peduli itu. Alasannya nggak punya duit. Gimana kalau nggak punya duit, bisa juga apa ya minta korporasi atau CSR, minta bantuan untuk pemasangan instalansi," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI, Subejo, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Subejo mengatakan, seharusnya masing-masing rumah menunjukkan kepedulian untuk mengganti sendiri instalasi listrik tersebut. Agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran yang bisa merugikan masyarakat sendiri. Untuk itu, apabila ternyata warga tidak mampu mengadakan alat tersebut, pihaknya kemungkinan akan mencari bantuan melalui bantuan CSR perusahaan.
Subejo menegaskan, sebenarnya pada daerah rawan sudah memiliki peralatan pemadaman, tetapi terkadang alat-alat tersebut kurang berfungsi secara maksimal. Begitu juga dengan pemukiman kumuh, hanya saja belum merata.
Di 5 wilayah di kawasan-kawasan padat penduduk sudah ditempatkan alat pemadam piringan, motor pompa portable, dan sepeda motor kebakaran.
"Paling nggak 1 RT itu sudah ditempatkan alat pemadam piringan, jumlah relatif sih tapi ngga menyeluruh. Paling nggak bisa lebih dari dua. Kemudian kita latih mereka, konsultasi, latihan," kata Subejo.
Namun, walaupun telah disediakan alat pengantisipasi kebakaran. Ia berharap instalasi listrik juga perlu pembenahan agar kebakaran tidak perlu terjadi. (Ary/Ism)
"Mestinya yang punya rumah harus peduli itu. Alasannya nggak punya duit. Gimana kalau nggak punya duit, bisa juga apa ya minta korporasi atau CSR, minta bantuan untuk pemasangan instalansi," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI, Subejo, Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Subejo mengatakan, seharusnya masing-masing rumah menunjukkan kepedulian untuk mengganti sendiri instalasi listrik tersebut. Agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran yang bisa merugikan masyarakat sendiri. Untuk itu, apabila ternyata warga tidak mampu mengadakan alat tersebut, pihaknya kemungkinan akan mencari bantuan melalui bantuan CSR perusahaan.
Subejo menegaskan, sebenarnya pada daerah rawan sudah memiliki peralatan pemadaman, tetapi terkadang alat-alat tersebut kurang berfungsi secara maksimal. Begitu juga dengan pemukiman kumuh, hanya saja belum merata.
Di 5 wilayah di kawasan-kawasan padat penduduk sudah ditempatkan alat pemadam piringan, motor pompa portable, dan sepeda motor kebakaran.
"Paling nggak 1 RT itu sudah ditempatkan alat pemadam piringan, jumlah relatif sih tapi ngga menyeluruh. Paling nggak bisa lebih dari dua. Kemudian kita latih mereka, konsultasi, latihan," kata Subejo.
Namun, walaupun telah disediakan alat pengantisipasi kebakaran. Ia berharap instalasi listrik juga perlu pembenahan agar kebakaran tidak perlu terjadi. (Ary/Ism)