Sukses

Korban Banjir di Maros Mulai Terserang Penyakit

Setiap hari rata-rata 500 warga datang berobat ke pos koordinasi kesehatan di Desa Aliri Tengae. Korban banjir di Kabupaten Maros, Sulsel, pun mulai terancam kelaparan.

Liputan6.com, Maros: Korban banjir di beberapa kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mulai terjangkit berbagai penyakit seperti diare, gatal-gatal, dan penyakit perut. Setiap hari rata-rata 500 warga datang berobat ke pos koordinasi kesehatan di Desa Aliri Tengae. Sementara persediaan obat-obatan di posko kesehatan tersebut amat terbatas. Demikian hasil pemantauan SCTV di Maros, baru-baru ini.

Di samping gangguan kesehatan, korban banjir di sana pun mulai terancam kelaparan. Mereka mulai kehabisan stok bahan pangan. Sedangkan bantuan dari pemerintah daerah setempat berupa 12 bungkus mi instan per kepala keluarga dirasa tak mencukupi. Soalnya bantuan tak datang setiap hari dan tak merata. "Hingga kini kami belum dapet bantuan," kata Hafni, salah satu korban banjir Maros.

Genangan air di Maros, pun makin parah. Dari hari ke hari volume air bukannya surut melainkan makin tinggi. Terlebih pemerintah daerah setempat belum memperbaiki tiga tanggul yang jebol [baca: Tiga Tanggul Jebol, Banjir di Maros Meluas]. Alhasil, kalau hujan turun, wilayah Maros akan makin tenggelam.(ICH/Muhammad Takbir)
    Video Terkini