Ini adalah kesempatan terakhir bagi Devi Novita Sari untuk menatap wajah ayahnya, Bripka Sukardi, secara langsung meski dalam kondisi tak bernyawa. Gadis 17 tahun itu menangis histeris saat membuka peti mati ayahnya, yang diselubungi Merah Putih.
"Ayah bangun, bangun jangan tinggalin," ucapnya, berurai air mata di Aula Sanggita Asram Polri Cipinang, tempat jenazah sang ayah disemayamkan, Rabu (11/9/2013).
Devi, nama akrabnya, terus menangis. Upaya pihak keluarga dan teman-temannya untuk menenangkannya tak berhasil. Ia terus menangis histeris. "Nggak mau, ayah bangun!" teriaknya.
Pun ketika ibunya berupaya menenangkannya. Devi tetap kukuh sambil memegangi peti mati ayahnya. "Pokoknya nggak mau," seru anak kedua Bripka Sukardi itu.
Bripka Sukardi tewas ditembak dalam tugas saat mengendarai motor Honda Supra B 6671 TXL yang tengah mengawal iring-iringan 6 tronton.
Ia ditembak pelaku tak dikenal saat melintas di di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 10 September, sekitar pukul 22.15 WIB.
Sukardi meninggalkan seorang istri, Tirta Sari (45), dan tiga anak, yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8).
Kepergian Bripka Sukardi menambah daftar panjang teror yang menargetkan anggota polisi. Sebelumnya, Aiptu Dwiyatna tewas ditembak orang tak dikenal 7 Agustus 2013 lalu di Ciputat, Tangerang Selatan. (Ein/Yus)
"Ayah bangun, bangun jangan tinggalin," ucapnya, berurai air mata di Aula Sanggita Asram Polri Cipinang, tempat jenazah sang ayah disemayamkan, Rabu (11/9/2013).
Devi, nama akrabnya, terus menangis. Upaya pihak keluarga dan teman-temannya untuk menenangkannya tak berhasil. Ia terus menangis histeris. "Nggak mau, ayah bangun!" teriaknya.
Pun ketika ibunya berupaya menenangkannya. Devi tetap kukuh sambil memegangi peti mati ayahnya. "Pokoknya nggak mau," seru anak kedua Bripka Sukardi itu.
Bripka Sukardi tewas ditembak dalam tugas saat mengendarai motor Honda Supra B 6671 TXL yang tengah mengawal iring-iringan 6 tronton.
Ia ditembak pelaku tak dikenal saat melintas di di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 10 September, sekitar pukul 22.15 WIB.
Sukardi meninggalkan seorang istri, Tirta Sari (45), dan tiga anak, yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8).
Kepergian Bripka Sukardi menambah daftar panjang teror yang menargetkan anggota polisi. Sebelumnya, Aiptu Dwiyatna tewas ditembak orang tak dikenal 7 Agustus 2013 lalu di Ciputat, Tangerang Selatan. (Ein/Yus)