Sukses

Istri Bripka Sukardi: Bapak Ngawal untuk Cari Uang Tambahan

Sebagai polisi berpangkat Bripka, Sukardi digaji Rp 5 juta.

Bripka Sukardi, anggota Provost Polairud Mabes Polri yang menjadi korban penembakan di depan Gedung KPK Selasa 10 Agustus malam, dikenal pendiam di lingkungan keluarganya. Almarhum ditembak saat sedang mengawal 6 truk dari Tanjung Priok.

Tirta Sari (45), istri Sukardi mengatakan, mendiang suaminya melakukan pengawalan terhadap 6 truk tersebut hanya untuk penghasilan tambahan saja.

"Bapak itu ngawal buat tambahan penghasilan saja. Kan bapak ngawal itu diajak temennya, tapi saya nggak pernah tahu yang ngajak dan ngawal apa. Ya nambahin buat anak pertama kuliah,"  kata Tirta, di Aula Sanggita Asrama Polri Cipinang, Rabu (11/9/2013).

Tirta mengakui, penghasilan mendiang suaminya sudah mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari untuk keluarganya. "Ya penghasilan bapak gajinya itu sekitar Rp 5 juta, buat keluarga itu cukup. Jadi bukan bapak sedang butuh uang ngawal," aku Tirta.

"Intinya bapak ngawal buat tambahan saja, supaya lebih mencukupi," sambung Tirta.

Bripka Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat melintas di depan Gedung KPK dengan Honda Supra B 6671 TXL-nya. Saat itu, dia sedang mengawal iring-iringan 6 truk tronton. Hasil otopsi menyebutkan Bripka Sukardi ditembak di pundak kiri, dada kiri, perut bagian kiri, dan lengan bagian kiri.

Sukardi meninggalkan seorang istri, Tirta Sari (45) serta 3 anak yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8). (Ary/Ism)