Partai Demokrat meminta kepada peserta konvensi calon presiden yang berasal dari kalangan menteri untuk mundur dari posisinya jika mau fokus mengikuti pencapresan.
Dua menteri aktif yang menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat yaitu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
"Hidup itu pilihan. Kalau mau memilih kan tidak semua bisa dipilih. Jadi mari kita memilih masa depan kita, dan orang-orang ini kan diangkat menjadi menteri dari kalangan profesional dan bukan dari kalangan politisi. Jadi mereka harus profesional dalam menjalankan tugasnya sampai selesai," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Nurhayati menilai 2 menteri yang ikut konvensi terkesan tidak profesional. Menurutnya, para menteri tersebut harus memilih fokus menjadi menteri sampai tugasnya selesai atau fokus ikut konvensi. "Karena ini akan jadi preseden buruk bagi pemerintahan berikutnya," ujarnya.
Nurhayati juga mewanti-wanti kepada pemerintah periode berikutnya untuk berhati-hati memilih menteri dari kalangan profesional. Para menteri yang ditunjuk dari kalangan profesional harus benar-benar profesional menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden tanpa ikut kegiatan politik praktis seperti apa yang dilakukan oleh Partai Demokrat dalam menjaring calon presidennya.
Dia juga menjelaskan, meskipun konvensi Partai Demokrat terbuka secara umum untuk diikuti dari berbagai kalangan, tugas utama seorang menteri harus diutamakan. "Karena kan kedua menteri itu dipilih secara profesional untuk menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden di kabinet sampai tugas pemerintahan periode saat ini selesai," ucap Nurhayati. (Mvi/Sss)
Dua menteri aktif yang menjadi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat yaitu Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
"Hidup itu pilihan. Kalau mau memilih kan tidak semua bisa dipilih. Jadi mari kita memilih masa depan kita, dan orang-orang ini kan diangkat menjadi menteri dari kalangan profesional dan bukan dari kalangan politisi. Jadi mereka harus profesional dalam menjalankan tugasnya sampai selesai," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Nurhayati menilai 2 menteri yang ikut konvensi terkesan tidak profesional. Menurutnya, para menteri tersebut harus memilih fokus menjadi menteri sampai tugasnya selesai atau fokus ikut konvensi. "Karena ini akan jadi preseden buruk bagi pemerintahan berikutnya," ujarnya.
Nurhayati juga mewanti-wanti kepada pemerintah periode berikutnya untuk berhati-hati memilih menteri dari kalangan profesional. Para menteri yang ditunjuk dari kalangan profesional harus benar-benar profesional menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden tanpa ikut kegiatan politik praktis seperti apa yang dilakukan oleh Partai Demokrat dalam menjaring calon presidennya.
Dia juga menjelaskan, meskipun konvensi Partai Demokrat terbuka secara umum untuk diikuti dari berbagai kalangan, tugas utama seorang menteri harus diutamakan. "Karena kan kedua menteri itu dipilih secara profesional untuk menjalankan tugasnya sebagai pembantu presiden di kabinet sampai tugas pemerintahan periode saat ini selesai," ucap Nurhayati. (Mvi/Sss)