Sukses

Wadir Baharkam Polair Polri: Aipda Sukardi Harusnya Tak Sendiri

"Sesuai dengan prosedur minimal berdua. Suatu kesalahan prosedurnya lebih dari 2 orang tapi dia (Sukardi) mengawal sendiri," kata Zaini.

Insiden penembakan Aipda Anumerta Sukardi yang tewas ditembak orang tak dikenal di depan Gedung KPK, Selasa 10 Agustus 2013 kemarin malam, menyisakan teka-teki. Aipda Sukardi diduga menyalahi prosedur ketika mengawal 6 truk kontainer dari Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Wakil Direktur Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polair Polri menyesalkan insiden penembakan terhadap polisi kembali terulang. Menurutnya, Aipda Sukardi seharusnya tidak mengawal sendirian 6 truk dari Tanjung Priok itu.

"Tahunya Komandan dia mengawal, tapi tidak sendiri. Sesuai dengan prosedur minimal berdua. Suatu kesalahan, prosedurnya lebih dari 2 orang tapi dia mengawal sendiri," kata Kombes Pol M Zaini saat dihubungi melalui saluran telepon di Jakarta Utara, Rabu (11/9/2013).

Zaini menjelaskan permohonan untuk melakukan pengawalan antar barang truk kontainer biasa diterima setiap minggunya. Pengawalan tersebut, biasanya dilakukan seusai barang bawaan memenuhi syarat dan sudah keluar dari pelabuhan.

"Kalo ada permintaan dari masyarakat, kan nggak setiap hari. Kalau ada barang, diantar sampai ke lokasi . Begitu ada permintaan saja. Bisa setiap minggu. Barang yang datang dari kapal itu disimpan di gudang, baru dikawal keluar bila sudah sesuai syarat pihak pelabuhan," pungkas Zaini. (Adi)
Video Terkini