Liputan6.com, Tanjungbalai: Kota Tanjungbalai yang dikenal sebagai Kota Kerang menggelar Pekan Budaya Melayu se-Sumatra Utara. Sebagai kota penghasil kerang terbesar di Sumatra dipamerkan pula berbagai makanan olahan dari kerang seperti pepes, rendang, sate, roti jala kari, hingga martabak kerang.
Berdasarkan pemantauan SCTV, Ahad (28/12) siang, Pekan Budaya Melayu yang akan digelar hingga 1 Januari 2004 ini diminati sebagian besar pengunjung. Bahkan produk olahan berbahan kerang yang dipamerkan banyak menarik perhatian wisatawan asing.
Pekan Budaya Melayu adalah bagian dari peringatan Ulang Tahun ke-383 Kota Tanjungbalai. Kota yang didirikan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda 27 Desember 1620 ini dulu dikenal sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan terbesar di Selat Malaka. Kini sekitar 88 persen warga Tanjungbalai adalah etnis Melayu.
Pusat kegiatan ekonomi Kota Tanjungbalai adalah di Pelabuhan Teluk Nibung dan sepanjang bantaran Sungai Asahan. Kegiatan ekonomi yang menonjol adalah perikanan. Produksi perikanan mencapai 34.215 ton pada tahun 2001.(YYT/Chairul Dharma dan Cuk Arbianto)
Berdasarkan pemantauan SCTV, Ahad (28/12) siang, Pekan Budaya Melayu yang akan digelar hingga 1 Januari 2004 ini diminati sebagian besar pengunjung. Bahkan produk olahan berbahan kerang yang dipamerkan banyak menarik perhatian wisatawan asing.
Pekan Budaya Melayu adalah bagian dari peringatan Ulang Tahun ke-383 Kota Tanjungbalai. Kota yang didirikan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda 27 Desember 1620 ini dulu dikenal sebagai kawasan pelabuhan dan perdagangan terbesar di Selat Malaka. Kini sekitar 88 persen warga Tanjungbalai adalah etnis Melayu.
Pusat kegiatan ekonomi Kota Tanjungbalai adalah di Pelabuhan Teluk Nibung dan sepanjang bantaran Sungai Asahan. Kegiatan ekonomi yang menonjol adalah perikanan. Produksi perikanan mencapai 34.215 ton pada tahun 2001.(YYT/Chairul Dharma dan Cuk Arbianto)