Sukses

Diserbu Mobil Murah, Ahok: Sekali Lewat Rp 100 Ribu, Mau?

Ahok menyikapi biasa kebijakan low cost and green car (LGCG) pemerintah pusat.

Berbeda dengan Gubernur Joko Widodo yang khawatir kemacetan Jakarta akan lebih parah dengan beredarnya mobil murah, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama justru menyikapi kebijakan low cost and green car (LGCG) pemerintah pusat dengan biasa saja.

"Biasa saja," kata Basuki yang karib disapa Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Menurut Ahok, kebijakan pemerintah pusat soal mobil murah itu bisa disiasati agar tidak menimbulkan kemacetan di Ibukota, yang memang sudah parah kondisinya. Sejumlah kebijakan bisa diterapkan untuk mengatasi kemungkinan kemacetan yang lebih parah itu.

"Yang terpenting transportasi massal yang bagus. Kita gunakan zonasi parkir mahal di tengah kota dan ada electronic road pricing (ERP). Misalnya kamu naik mobil murah, sanggup nggak bayar Rp 100 ribu sekali lewat? Gitu," ujarnya.

Namun yang jelas, Pemprov DKI saat ini tengah menambah armada bis untuk angkutan umum. Rencananya pada akhir tahun ini, sebanyak 674 bis akan didatangkan. Di antaranya 346 bis sedang seukuran Metro Mini dan Kopaja, 150 bis gandeng dan 178 bis single.

"Ganjil genap akan jalan kalau bis sudah cukup. Kalau ERP lagi tender investasi. Ya pentinglah untuk mengurangi. Tapi syaratnya bis mesti siap dulu. Kalau nggak, nanti kasian nggak ada pilihan," tutur Ahok. (Eks/Ism)