Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak 4 orang tak dikenal di depan Gedung KPK, Selasa 10 September malam. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto pun menegaskan, penembakan itu sebagai bentuk teror kepada kepolisian.
"Iya, itu bentuk teror," ujar Rikwanto dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Pihak kepolisian hingga kini terus mendalami kasus tersebut. Sebab, sepanjang 2013 ini sudah ada 4 kasus serupa.
Namun, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sudjarno enggan menggunakan istilah teror kurang tepat atas kejadian penembakan yang menimpa polisi. Meski kasus penembakan berulang, Sudjarno menuturkan, jajarannya tidak akan mundur dalam memberikan pelayanan seperti biasa.
Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar ikut buka suara terkait penembakan terhadap anggota polisi yang marak terjadi dalam kurun waktu 2 bulan terakhir ini. Menurutnya, serangkaian aksi pembunuhan terhadap polisi dilakukan secara sistematis.
"Menurut saya sih ini pembunuhan secara sistematis terhadap aparat penegak hukum, membahayakan sekali. Negara kalah kalau dibiarkan," ujar Akil di Gedung MK.
Aksi ini dinilai Akil cukup meresahkan. Sebab, polisi yang dipersenjatai dan diberi kewenangan untuk menghadapi penjahat saja bisa tewas ditembak, apalagi aparat penegak hukum yang lain. (Mut)
"Iya, itu bentuk teror," ujar Rikwanto dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Pihak kepolisian hingga kini terus mendalami kasus tersebut. Sebab, sepanjang 2013 ini sudah ada 4 kasus serupa.
Namun, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sudjarno enggan menggunakan istilah teror kurang tepat atas kejadian penembakan yang menimpa polisi. Meski kasus penembakan berulang, Sudjarno menuturkan, jajarannya tidak akan mundur dalam memberikan pelayanan seperti biasa.
Sementara itu, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar ikut buka suara terkait penembakan terhadap anggota polisi yang marak terjadi dalam kurun waktu 2 bulan terakhir ini. Menurutnya, serangkaian aksi pembunuhan terhadap polisi dilakukan secara sistematis.
"Menurut saya sih ini pembunuhan secara sistematis terhadap aparat penegak hukum, membahayakan sekali. Negara kalah kalau dibiarkan," ujar Akil di Gedung MK.
Aksi ini dinilai Akil cukup meresahkan. Sebab, polisi yang dipersenjatai dan diberi kewenangan untuk menghadapi penjahat saja bisa tewas ditembak, apalagi aparat penegak hukum yang lain. (Mut)