Sukses

Ahok Ancam Copot Lurah-Camat Bodoh

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan mencopot lurah dan camat yang tidak berprestasi.

Pemprov DKI Jakarta memberi waktu selama 6 bulan terhadap lurah dan camat hasil seleksi agar bisa melayani masyarakat dengan baik. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, ada kemungkinan lurah atau camat yang dilantik Juni 2013 itu, dicopot di tengah jalan, walaupun belum mencapai 6 bulan evaluasi.

"Bisa saja tengah jalan kita copot. Kita tes dulu. PNS DKI nggak ada yang bodoh. Tapi ini soal peduli atau tidak peduli kan. Peduli itu bisa dilatih. Kalau orang takut dipecat, bisa. Kalau dia bodoh ya susah. Tapi DKI nggak ada yang idiot," ujar pria yang kerap disapa Ahok itu di Balaikota, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Ia mengatakan akan melaksanakan seleksi dan promosi lurah camat tahap kedua setelah seleksi guru dan kepala dinas sudah dilakukan. Hal tersebut agar kembali diperoleh figur-figur yang ikhlas melayani warga. "Akan kita adakan lagi. Kita evaluasilah, kasih kesempatan," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.

Ahok menuturkan, sekitar 60 persen lurah dan camat yang dipertahankan atau dipilih kembali dinilai tidak memuaskan, dengan konsep melayani yang tidak sesuai dengan harapan. Menurut Ahok, hal ini karena sudah terlalu lama para camat dan lurah terjebak di zona nyaman. Sehingga kurang mengerti bagaimana melayani masyarakat dengan baik.

Dia mengatakan, setelah ada 40 persen lurah dan camat baru, 60 persen lurah camat yang lama menjadi terpengaruh untuk memperbaiki kinerja mereka. Ahok melanjutkan, setelah dievaluasi secara keseluruhan, masyarakat mulai merasa pelayanan di kelurahan dan kecamatan lebih baik.

"Dia takut juga kan, takut dicopot. Karena kita bilangin 'Anda ini pas-pasan lho, tapi kita pertahankan, makanya Anda harus berubah," ucap Ahok. (Mvi/Sss)