Polisi telah memeriksa 30 rekaman CCTV sepanjang Jalan Rasuna Said dan para saksi penembakan Aipda Anumerta Sukardi. Setelah pemeriksaan tersebut, polisi menjadwalkan rekonstruksi ulang minggu depan.
"Rencana rekonstruksi itu minggu depan untuk melihat dan menggambarkan yang terjadi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2013).
Rikwanto menjelaskan rekonstruksi akan berdasarkan analisa CCTV dan keterangan saksi-saksi. Selain itu, rute perjalanan Sukardi pun telah disisir oleh polisi. "Beberapa sudah dilakukan, seperti menyusuri sepanjang jalan dari Plumpang ke Tanjung Priok sampai lokasi di mana Sukardi tertembak," ungkapnya.
Sejauh ini, saksi kunci yakni sopir truk yang persis di belakang Aipda Sukardi, belum mengingat nomor polisi pelaku penembakan. "Belum (diingat), masih didalami. Perlu waktu untuk mereka tenang dan berusaha mereka mengingat kembali, dari kejadian atau sepanjang jalan ke TKP," papar Rikwanto.
Polisi juga menyatakan, para saksi akan dilindungi. Karena itu, mereka tidak perlu takut dalam memberikan keterangan yang dapat membantu mengungkap kasus ini. "Semua saksi akan dalam perlindungan kepolisian," tandas Rikwanto.
Kasus penembakan terhadap Sukardi terjadi di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 10 September, sekitar pukul 22.15 WIB. Saat itu, Aipda Sukardi yang mengendarai motor Honda Supra B 6671 TXL tengah mengawal iring-iringan 6 tronton. Sukardi meninggalkan seorang istri dan 3 anak.
Detik-detik Sukardi ditembak terekam oleh sejumlah CCTV, termasuk CCTV di Gedung KPK. (Ein/Yus)
"Rencana rekonstruksi itu minggu depan untuk melihat dan menggambarkan yang terjadi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2013).
Rikwanto menjelaskan rekonstruksi akan berdasarkan analisa CCTV dan keterangan saksi-saksi. Selain itu, rute perjalanan Sukardi pun telah disisir oleh polisi. "Beberapa sudah dilakukan, seperti menyusuri sepanjang jalan dari Plumpang ke Tanjung Priok sampai lokasi di mana Sukardi tertembak," ungkapnya.
Sejauh ini, saksi kunci yakni sopir truk yang persis di belakang Aipda Sukardi, belum mengingat nomor polisi pelaku penembakan. "Belum (diingat), masih didalami. Perlu waktu untuk mereka tenang dan berusaha mereka mengingat kembali, dari kejadian atau sepanjang jalan ke TKP," papar Rikwanto.
Polisi juga menyatakan, para saksi akan dilindungi. Karena itu, mereka tidak perlu takut dalam memberikan keterangan yang dapat membantu mengungkap kasus ini. "Semua saksi akan dalam perlindungan kepolisian," tandas Rikwanto.
Kasus penembakan terhadap Sukardi terjadi di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 10 September, sekitar pukul 22.15 WIB. Saat itu, Aipda Sukardi yang mengendarai motor Honda Supra B 6671 TXL tengah mengawal iring-iringan 6 tronton. Sukardi meninggalkan seorang istri dan 3 anak.
Detik-detik Sukardi ditembak terekam oleh sejumlah CCTV, termasuk CCTV di Gedung KPK. (Ein/Yus)