Empat buah koleksi Museum Nasional atau Museum Gajah yang berasal dari peninggalan Kerajaan Mataram Kuno dari abad X raib digondol pencuri. Padahal sebanyak 45 petugas keamanan disiagakan secara bergilir setiap harinya untuk menjaga museum itu.
"Keseluruhan ada 45 orang satpam yang bekerja di Museum ini. Dan itu shift-shift-an," kata Intan di Museum Gajah, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Intan menyatakan, tak ada pihak keamanan yang berjaga saat koleksi berharga itu hilang. Kini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Menurut yang saya dapatkan, satpam ketika itu saat pergantian shift jadi semua satpam itu ada di bawah. Padahal SOP-nya harus ada yang menjada di ruang itu setiap harinya," tuturnya.
"Saya tak berani menerangkan informasi yang saya tak ketahui, nanti kita dan kepolisian akan membuka semuanya setelah selesai penyelidikan. Tak ada yang kita tutupi," ujar Intan.
Saat kejadian yang berlangsung pada Rabu 11 September, pukul 09.10 WIB itu CCTV di ruang Emas Arkeologi Gedung A lantai 2 Museum Gajah tak berfungsi. Hal ini juga mengherankan Intan. Dia menduga ada keterlibatan orang dalam yang mengakibatkan matinya CCTV.
"Jadi ketika kejadian itu hari Rabu ya, ternyata CCTV di gedung itu mati. Itu ketahuan pas kita cek monitor," ucapnya.
"Kemungkinan bisa ada keterkaitan orang dalam, tapi saya belum berani ke arah situ. Kita tunggu saja hasil penyelidikan polisi," pungkas Intan.
Berikut 4 koleksi bersejarah Museum Gajah yang dicuri:
1. Lempengan Naga (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 8 sentimeter dan tebal sekitar 1 milimeter
2. Lempengan Bulan Sabit Beraksara (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 8 sentimeter lebar 5,5 sentimeter
3. Wajan bertutup Cepuk (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 6,5 sentimeter
4. Lempengan Harihara (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 10,5 sentimeter dan lebar 5,5 sentimeter. (Ndy/Ein)
"Keseluruhan ada 45 orang satpam yang bekerja di Museum ini. Dan itu shift-shift-an," kata Intan di Museum Gajah, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Intan menyatakan, tak ada pihak keamanan yang berjaga saat koleksi berharga itu hilang. Kini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
"Menurut yang saya dapatkan, satpam ketika itu saat pergantian shift jadi semua satpam itu ada di bawah. Padahal SOP-nya harus ada yang menjada di ruang itu setiap harinya," tuturnya.
"Saya tak berani menerangkan informasi yang saya tak ketahui, nanti kita dan kepolisian akan membuka semuanya setelah selesai penyelidikan. Tak ada yang kita tutupi," ujar Intan.
Saat kejadian yang berlangsung pada Rabu 11 September, pukul 09.10 WIB itu CCTV di ruang Emas Arkeologi Gedung A lantai 2 Museum Gajah tak berfungsi. Hal ini juga mengherankan Intan. Dia menduga ada keterlibatan orang dalam yang mengakibatkan matinya CCTV.
"Jadi ketika kejadian itu hari Rabu ya, ternyata CCTV di gedung itu mati. Itu ketahuan pas kita cek monitor," ucapnya.
"Kemungkinan bisa ada keterkaitan orang dalam, tapi saya belum berani ke arah situ. Kita tunggu saja hasil penyelidikan polisi," pungkas Intan.
Berikut 4 koleksi bersejarah Museum Gajah yang dicuri:
1. Lempengan Naga (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 8 sentimeter dan tebal sekitar 1 milimeter
2. Lempengan Bulan Sabit Beraksara (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 8 sentimeter lebar 5,5 sentimeter
3. Wajan bertutup Cepuk (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 6,5 sentimeter
4. Lempengan Harihara (berbentuk serpihan terbuat dari emas) 10,5 sentimeter dan lebar 5,5 sentimeter. (Ndy/Ein)