Kabut tebal menyelimuti Kota Medan kemarin. Tak hanya mengakibatkan jarak pandang pendek, tebalnya asap juga mengganggu lalu lintas penerbangan.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (13/9/2013), kabut asap menyebabkan jarak pandang di jalan raya hanya seratus meter. Kabut juga mengakibatkan banyak pesawat tidak bisa mendarat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Kabut tebal di Kota Medan terjadi sejak dini hari. Kabut ini disebabkan kelembaban permukaan bumi yang cukup tinggi dan tingginya debit hujan terutama di pantai barat Sumatera . Sehingga awan lembab dan tebal dari Asia ke Australia melintas di Sumatera Utara.
Nora Sinaga, staf pelayanan jasa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah I Sumatera Utara mengatakan, selain menimbulkan kabut tebal, gelombang laut juga sangat tinggi di pantai barat Sumatera.
Kabut tebal menghilang setelah pukul 10.00 WIB, selepas matahai mulai terlihat. Penerbangan ke bandara internasioanal Kulanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara kembali aktif. (Don/Ein)
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (13/9/2013), kabut asap menyebabkan jarak pandang di jalan raya hanya seratus meter. Kabut juga mengakibatkan banyak pesawat tidak bisa mendarat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Kabut tebal di Kota Medan terjadi sejak dini hari. Kabut ini disebabkan kelembaban permukaan bumi yang cukup tinggi dan tingginya debit hujan terutama di pantai barat Sumatera . Sehingga awan lembab dan tebal dari Asia ke Australia melintas di Sumatera Utara.
Nora Sinaga, staf pelayanan jasa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah I Sumatera Utara mengatakan, selain menimbulkan kabut tebal, gelombang laut juga sangat tinggi di pantai barat Sumatera.
Kabut tebal menghilang setelah pukul 10.00 WIB, selepas matahai mulai terlihat. Penerbangan ke bandara internasioanal Kulanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara kembali aktif. (Don/Ein)