Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Muh mempercayakan penyelidikan hilangnya 4 artefak peninggalan kerajaan Mataram kuno di Museum Nasional, Jakarta kepada kepolisian. Walaupun Kemendikbud membentuk satuan tim internal yang menyelidiki hal tersebut.
"Kita kedepankan dari kepolisian karena yang punya keahlian mendeteksi (keterangan saksi) itu 'mbujuk' (bohong) atau tidak itu kan kepolisian," kata M Nuh yang ditemui setelah memberikan beasiswa ke anak korban penembakan polisi di Gedung Sanghita, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2013).
Sebanyak 4 benda bersejarah peninggalan kerajaan Mataram yang disimpan di Museum Nasional atau Museum Gajah dicuri pada Rabu 11 September. Keempat artefak tersebut terletak di dalam 1 lemari kaca yang berada di ruang Kasana, lantai 2 gedung lama Museum Nasional.
Menurut pihak museum, artefak yang hilang termasuk dalam benda yang menjadi incaran para kolektor lokal maupun internasional. Benda-benda tersebut adalah Lempengan Naga, Lempengan Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Lempengan Harihara.
Untuk mengusut hilangnya 4 artefak tersebut, sebanyak 28 saksi yang berasal dari pegawai museum diperiksa polisi. Sebanyak 28 orang yang diperiksa di Polres Jakarta Pusat dan Museum Nasional itu sedang bekerja pada Selasa malam dan Rabu pagi sewaktu hilangnya artefak tersebut. (Mvi/Ism)