Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan 4 artefak yang dicuri dari Museum Nasional atau Museum Gajah sangat tinggi nilainya. Sehingga, para pencuri tidak mungkin melebur artefak berlapis emas itu sebelum menjualnya.
"Tidak mungkin dilebur baru dijual, karena nilai barangnya yang tinggi karena dibuat pada abad ke-10," kata Nuh di Jakarta, Jumat (12/9/2013).
Empat artefak yang hilang itu adalah Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi, Lempeng Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup, dan Lempeng Harihara. Keempat artefak itu raib pada Rabu 11 September yang lalu.
Untuk mencari benda-benda bersejarah tersebut, M Nuh menggandeng balai-balai lelang, baik nasional maupun internasional. Sebab, barang-barang itu biasa saja dijual melalui balai lelang.
"Kami melakukan pelacakan melalui balai lelang dan komunitas kolektor barang kuno," ujarnya.
Nuh juga telah menyurati balai lelang yang ada di dalam maupun luar negeri, agar tidak menerima sejumlah artefak emas tersebut. "Kami sudah menginformasikan detail barang-barang itu," tambah Nuh. (Ant/Eks)
"Tidak mungkin dilebur baru dijual, karena nilai barangnya yang tinggi karena dibuat pada abad ke-10," kata Nuh di Jakarta, Jumat (12/9/2013).
Empat artefak yang hilang itu adalah Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi, Lempeng Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup, dan Lempeng Harihara. Keempat artefak itu raib pada Rabu 11 September yang lalu.
Untuk mencari benda-benda bersejarah tersebut, M Nuh menggandeng balai-balai lelang, baik nasional maupun internasional. Sebab, barang-barang itu biasa saja dijual melalui balai lelang.
"Kami melakukan pelacakan melalui balai lelang dan komunitas kolektor barang kuno," ujarnya.
Nuh juga telah menyurati balai lelang yang ada di dalam maupun luar negeri, agar tidak menerima sejumlah artefak emas tersebut. "Kami sudah menginformasikan detail barang-barang itu," tambah Nuh. (Ant/Eks)