Motif penembakan Briptu Ruslan di kawasan Depok, Jawa Barat, diduga bukan terorisme. Penembakan itu diduga bermotif perampokan.
"Motifnya beda, ini perampokan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (12/9/2013).
Menurut dia, penembakan itu terjadi saat Briptu Ruslan mencucikan sepeda motornya. Saat itu, Ruslan juga tidak berpakaian dinas kepolisian. "Ini perampasan sepeda motor kayanya," tambah Ronny.
Briptu Ruslan menderita luka tembak di bagian kaki. Namun, Ronny mengaku belum tahu bagian kaki mana yang tertembak tersebut. "Saat ini korban telah dirawat di rumah sakit di sekitar Cimanggis, Depok," ujar Ronny.
Penembakan ini hanya berselang beberapa hari dari penembakan Aipda Sukardi di Depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pada Selasa 10 September malam yang lalu, Aipda Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal 6 truk tronton. (Eks/Ism)
"Motifnya beda, ini perampokan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny F Sompie ketika dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (12/9/2013).
Menurut dia, penembakan itu terjadi saat Briptu Ruslan mencucikan sepeda motornya. Saat itu, Ruslan juga tidak berpakaian dinas kepolisian. "Ini perampasan sepeda motor kayanya," tambah Ronny.
Briptu Ruslan menderita luka tembak di bagian kaki. Namun, Ronny mengaku belum tahu bagian kaki mana yang tertembak tersebut. "Saat ini korban telah dirawat di rumah sakit di sekitar Cimanggis, Depok," ujar Ronny.
Penembakan ini hanya berselang beberapa hari dari penembakan Aipda Sukardi di Depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pada Selasa 10 September malam yang lalu, Aipda Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal 6 truk tronton. (Eks/Ism)