Polisi menegaskan bahwa dari bukti-bukti yang didapat hingga kini, penembakan terhadap Brigadir Polisi Satu (Briptu) Ruslan Kusuma adalah kriminal murni. Belum didapat bukti lain yang mengarah pada motif lain dari penembakan di tempat pencucian mobil Arema di Jalan Pekapuran, Cimanggis, Depok, Jawa Barat itu.
"Sementara motifnya perampokan sepeda motor, yakni pasal 365. Bahasanya pencurian dengan kekerasan. Di TKP ditemukan sebuah slongsong proyektil dari kaliber 22," jelas Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno usai menengok korban di Rumah Sakit Polri Pusat Raden Said Sukanto di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (14/9/2013) dini hari.
Selain itu, dari keterangan saksi di lokasi kejadian, Sudjarno mengatakan pelaku berjumlah 4 orang. "Dari keterangan beberapa saksi yang kita periksa di TKP kita duga ada 4 orang. Korban ini sedang tak pakai seragam dan mau mencuci motornya," kata Sudjarno.
Sudjarno juga memaparkan kondisi Ruslan. "Alhamdulillah cukup stabil, pendarahan sudah tidak ada. Kemudian kondisinya stabil dan baik," pungkas Sudjarno.
Penembakan sendiri terjadi saat Briptu Ruslan mencuci sepeda motornya dan sedang tidak berpakaian dinas pada pukul 18.45 WIB. Tiba-tiba pelaku mendekat dan langsung menembak Ruslan di paha kiri.
Penembakan ini hanya berselang 3 hari dari penembakan Aipda Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pada Selasa 10 September malam lalu, Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal 6 truk tronton. (Ado)
"Sementara motifnya perampokan sepeda motor, yakni pasal 365. Bahasanya pencurian dengan kekerasan. Di TKP ditemukan sebuah slongsong proyektil dari kaliber 22," jelas Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno usai menengok korban di Rumah Sakit Polri Pusat Raden Said Sukanto di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (14/9/2013) dini hari.
Selain itu, dari keterangan saksi di lokasi kejadian, Sudjarno mengatakan pelaku berjumlah 4 orang. "Dari keterangan beberapa saksi yang kita periksa di TKP kita duga ada 4 orang. Korban ini sedang tak pakai seragam dan mau mencuci motornya," kata Sudjarno.
Sudjarno juga memaparkan kondisi Ruslan. "Alhamdulillah cukup stabil, pendarahan sudah tidak ada. Kemudian kondisinya stabil dan baik," pungkas Sudjarno.
Penembakan sendiri terjadi saat Briptu Ruslan mencuci sepeda motornya dan sedang tidak berpakaian dinas pada pukul 18.45 WIB. Tiba-tiba pelaku mendekat dan langsung menembak Ruslan di paha kiri.
Penembakan ini hanya berselang 3 hari dari penembakan Aipda Sukardi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pada Selasa 10 September malam lalu, Aipda Anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal 6 truk tronton. (Ado)