Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai, siapa pun pemenang konvensi capres Partai Demokrat akan sulit memenangkan Pilpres 2014. Penilaian ini ditanggapi dingin salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat Marzuki Alie.
"Tidak ada orang yang bisa memprediksi masa depan, kecuali Tuhan. Tugas manusia hanya berusaha," ujarnya saat ditemui sebelum mengikuti rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan pemerintah di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Menurut Marzuki, Tuhan sudah dengan jelas mengatakan bahwa manusia tak bisa memastikan sesuatu yang belum terjadi, karena yang menentukan dan memutuskan itu hanya Tuhan.
"Kamu tidak bisa memastikan. Kata Tuhan, Aku yang menentukan, keputusan ada di tangan-Ku. Jadi kalau ada manusia yang sudah bisa memastikan, itu sudah jadi Tuhan dia," kata mantan Sekjen Partai Demokrat ini.
Bagi Marzuki, sekadar untuk memprediksi soal konvensi capres Partai Demokrat tak ada yang salah dan biasa saja. "Kalau orang memprediksi sah-sah saja. Dulu memprediksi Demokrat parpol liliput, nggak bisa besar, ternyata bisa besar. Jadi semua berhak, nggak ada masalah," imbuhnya.
Jadi, lanjut Marzuki, jika ada ormas atau pengamat mengkritisi pelaksanaan konvensi capres Partai Demokrat itu hal yang biasa, asal jangan memastikan atau memvonis. "Kritik itu obat buat kita. Yang penting kritik itu kita tanggapi dengan baik, kita lakukan koreksi. Ini bagian dari kehidupan demokrasi negara ini," papar Marzuki.
Sebelumnya, Anas memprediksi siapapun pemenang konvensi capres Partai Demokrat akan sulit memenangkan Pilpres 2014. "Kalau cuaca politik tidak berubah, menurut saya siapapun pemenang konvensi sulit menjadi pemenang Pilpres. Survei sekarang yang terdepan masih Pak Jokowi," kata Anas di sela-sela deklarasi ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia Minggu 15 September kemarin. (Ado/Mut)
"Tidak ada orang yang bisa memprediksi masa depan, kecuali Tuhan. Tugas manusia hanya berusaha," ujarnya saat ditemui sebelum mengikuti rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan pemerintah di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Menurut Marzuki, Tuhan sudah dengan jelas mengatakan bahwa manusia tak bisa memastikan sesuatu yang belum terjadi, karena yang menentukan dan memutuskan itu hanya Tuhan.
"Kamu tidak bisa memastikan. Kata Tuhan, Aku yang menentukan, keputusan ada di tangan-Ku. Jadi kalau ada manusia yang sudah bisa memastikan, itu sudah jadi Tuhan dia," kata mantan Sekjen Partai Demokrat ini.
Bagi Marzuki, sekadar untuk memprediksi soal konvensi capres Partai Demokrat tak ada yang salah dan biasa saja. "Kalau orang memprediksi sah-sah saja. Dulu memprediksi Demokrat parpol liliput, nggak bisa besar, ternyata bisa besar. Jadi semua berhak, nggak ada masalah," imbuhnya.
Jadi, lanjut Marzuki, jika ada ormas atau pengamat mengkritisi pelaksanaan konvensi capres Partai Demokrat itu hal yang biasa, asal jangan memastikan atau memvonis. "Kritik itu obat buat kita. Yang penting kritik itu kita tanggapi dengan baik, kita lakukan koreksi. Ini bagian dari kehidupan demokrasi negara ini," papar Marzuki.
Sebelumnya, Anas memprediksi siapapun pemenang konvensi capres Partai Demokrat akan sulit memenangkan Pilpres 2014. "Kalau cuaca politik tidak berubah, menurut saya siapapun pemenang konvensi sulit menjadi pemenang Pilpres. Survei sekarang yang terdepan masih Pak Jokowi," kata Anas di sela-sela deklarasi ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia Minggu 15 September kemarin. (Ado/Mut)