Polda Metro Jaya telah membekuk 2 orang pemasok senjata api kepada penembak polisi. 2 Pemasok senjata api itu merupakan pembuat dan penjual senjata api rakitan.
Salah seorang tersangka CC (39) adalah ketua paguyuban pengrajin senjata api yang telah lama beroperasi. CC (39) mengaku sudah menjalankan kegiatannya sejak 4-5 tahun lalu. "Awalnya kita membuat senjata angin, lalu baru bisa membuat senjata api," ujar CC di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Kemudian CC menjelaskan, untuk satu senjata api berjenis pistol dihargai lebih dari Rp 3,5 juta kepada setiap pemesan. Hingga saat ini, kata CC, paguyuban pengrajin senjata api Cipacing, Bandung, Jawa Barat sudah terdapat 60 peserta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan CC mempunyai hubungan dengan Nurul Haq alias Jeck. Karena CC adalah penyuplai senjata api yang digunakan Jeck dalam penembakan anggota polisi dari Polsek Pondok Aren.
"Melalui pengakuan tersangka CC (39), dia telah memberikan 3 pucuk senjata api rakitan berjenis Revolver kaliber 9mm kepada Nurul Haq alias Jeck. Jadi salah satu dari ke 3 senjata api itulah yang digunakan oleh Jeck," ujar Rikwanto.
Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Slamet Riyanto, bahwa CC telah memberikan 3 pucuk senjata api berjenis Revolver pada tanggal 7 Mei 2012. "Tanggal 7 Mei 2012 lalu, CC menyerahkan 3 pucuk senjata api kepada NH," ungkap Slamet.
Slamet sempat menyebut Jeck sudah dibekuk. Tetapi pernyataan itu ditepis Rikwanto. Sementara Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengaku belum bisa menyampaikan perkembangan penyidikan. "Masih ada yang belum bisa disampaikan," kata Timur di Mabes Polri. Sedangkan satu penembak polisi lainnya, Hendi Albar (30), masih buron.
2 Anggota Polsek Pondok Aren Bripka Maulana (35) dan Aiptu Kus Hendratma (44), tewas ditembak orang tidak dikenal di Jalan Graha Raya Pondok Aren, Tangerang, Banten tepatnya di dekat Masjid Bani Umar pada Kamis 16 Agustus silam. (Tnt/Ism)
Salah seorang tersangka CC (39) adalah ketua paguyuban pengrajin senjata api yang telah lama beroperasi. CC (39) mengaku sudah menjalankan kegiatannya sejak 4-5 tahun lalu. "Awalnya kita membuat senjata angin, lalu baru bisa membuat senjata api," ujar CC di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (16/9/2013).
Kemudian CC menjelaskan, untuk satu senjata api berjenis pistol dihargai lebih dari Rp 3,5 juta kepada setiap pemesan. Hingga saat ini, kata CC, paguyuban pengrajin senjata api Cipacing, Bandung, Jawa Barat sudah terdapat 60 peserta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan CC mempunyai hubungan dengan Nurul Haq alias Jeck. Karena CC adalah penyuplai senjata api yang digunakan Jeck dalam penembakan anggota polisi dari Polsek Pondok Aren.
"Melalui pengakuan tersangka CC (39), dia telah memberikan 3 pucuk senjata api rakitan berjenis Revolver kaliber 9mm kepada Nurul Haq alias Jeck. Jadi salah satu dari ke 3 senjata api itulah yang digunakan oleh Jeck," ujar Rikwanto.
Hal yang sama juga diungkapkan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Slamet Riyanto, bahwa CC telah memberikan 3 pucuk senjata api berjenis Revolver pada tanggal 7 Mei 2012. "Tanggal 7 Mei 2012 lalu, CC menyerahkan 3 pucuk senjata api kepada NH," ungkap Slamet.
Slamet sempat menyebut Jeck sudah dibekuk. Tetapi pernyataan itu ditepis Rikwanto. Sementara Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengaku belum bisa menyampaikan perkembangan penyidikan. "Masih ada yang belum bisa disampaikan," kata Timur di Mabes Polri. Sedangkan satu penembak polisi lainnya, Hendi Albar (30), masih buron.
2 Anggota Polsek Pondok Aren Bripka Maulana (35) dan Aiptu Kus Hendratma (44), tewas ditembak orang tidak dikenal di Jalan Graha Raya Pondok Aren, Tangerang, Banten tepatnya di dekat Masjid Bani Umar pada Kamis 16 Agustus silam. (Tnt/Ism)