Sukses

Dalami Hilangnya Artefak, Polisi Sita 38 Ponsel Milik Saksi

Polisi mendalami hilangnya 4 artefak di Museum Nasional dengan menyita 38 ponsel saksi.

Polisi masih mendalami hilangnya 4 artefak peninggalan kerajaan Mataram Kuno di Museum Nasional atau Museum Gajah. Polisi kesulitan karena keterangan yang didapat dari para saksi tidak banyak membantu.

"Belum ada titik terang dari kasus hilangnya artefak itu. Semua masih dalam penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan, Senin (16/9/2013).

Sejauh ini polisi sudah memeriksa 38 saksi terkait hilangnya artefak abad ke-10 itu. Saksi yang sudah diperiksa, yakni kepala museum, 12 petugas keamanan, 15 orang arkeolog, kepala rumah tangga, beberapa teknisi CCTV dan alarm.

"Semua keterangan dari para saksi belum menunjukan hasil yang memuaskan. Termasuk keterangan dari kepala museum. Kami juga telah menyita 38 ponsel milik saksi untuk keperluan penyelidikan," lanjutnya.

Tatan juga masih menunggu hasil identifikasi yang dilakukan tim Inafis dan Puslabfor Mabes Polri. Identifikasi terkait penyelidikan sidik jari yang ada di sekitar lokasi kejadian. "Pemeriksaan sidik jari di sekitar lokasi sudah dilakukan oleh tim Inafis. Namun, hasilnya masih kita tunggu," tandasnya.

Sebelumnya, 3 lempeng emas dan 1 wadah cepuk koleksi Museum Nasional hilang Rabu 11 September. Keempat artefak kuno itu merupakan peninggalan Mataram Kuno. Artefak itu yakni lempengan Naga Mendekam, Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup Cepuk, dan Harihara. Semuanya dilapisi dan terbuat dari emas. (Mvi)