Ribuan jemaah Majelis Rasulullah menggelar tahlilan dan salawat untuk mendoakan almarhum Habib Munzir Al-Musawa di Masjdi Al Munawar, yang merupakan pusat dakwah Majelis Dzikir Rasulullah di Jalan Raya Pancoran, Jakarta Selatan.
Pantauan Liputan6.com, ribuan jemaah mulai mengumandangkan salawat dzikir dan tahlil untuk mendoakan almarhum. Layar infokus besar yang terletak di halaman masjid juga disediakan bagi para jemaah yang tak dapat masuk ke dalam ruang masjid.
Kakak almarhum Habib Munzir yakni Habib Nabil Al Musawa yang memimpin tahlilan dan maulidan di pusat dakwah Majelis Rasulullah ini mengaku sedih, lantaran almarhum yang biasa memimpin di kursi imam kini sudah tak ada lagi.
"Saya tidak bisa menahan perasaan. Biasanya Habib Munzir duduk di situ dan mulai hari ini beliau tidak lagi bersama kita. Itu sedihnya saya," ungkap Habib Nabil, saat menyampaikan dakwahnya memimpin tahlilan wafatnya almarhum Habib Munzir di Masjid Al-Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013).
Meski demikian, Habib Nabil menjelaskan meski Habis Munzir sudah tak ada lagi namun semangat dakwahnya tetap ada bersama para jutaam jemaahnya. Karena itu, Habib Nabil berpesan agar para jemaah Majelis Dzikir Rasulullah harus tetap menjaga dan menjalankan semangat dakwah dari almarhum.
"Meski beliau sudah tidak ada, tapi semangatnya terus terjaga yang hadir juga tidak berkurang dan justru bertambah. Dan itu yang harus kita pertahanakan," tukasnya.
Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, pimpinan Majelis Dzikir Rasulullah, meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat pada Minggu 15 September kemarin. Habib Munzir menghembuskan nafas terakhirnya di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pukul 15.30 WIB.
Habib Munzir menghembuskan napas terakhirnya pada usia 40 tahun. Pria kelahiran 23 Februari 1973 silam itu dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Al Haddad atau Habib Kuncung, Kalibata, Jakarta Selata. Ia meninggalkan istri dan 2 orang putra. (Ali)
Pantauan Liputan6.com, ribuan jemaah mulai mengumandangkan salawat dzikir dan tahlil untuk mendoakan almarhum. Layar infokus besar yang terletak di halaman masjid juga disediakan bagi para jemaah yang tak dapat masuk ke dalam ruang masjid.
Kakak almarhum Habib Munzir yakni Habib Nabil Al Musawa yang memimpin tahlilan dan maulidan di pusat dakwah Majelis Rasulullah ini mengaku sedih, lantaran almarhum yang biasa memimpin di kursi imam kini sudah tak ada lagi.
"Saya tidak bisa menahan perasaan. Biasanya Habib Munzir duduk di situ dan mulai hari ini beliau tidak lagi bersama kita. Itu sedihnya saya," ungkap Habib Nabil, saat menyampaikan dakwahnya memimpin tahlilan wafatnya almarhum Habib Munzir di Masjid Al-Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2013).
Meski demikian, Habib Nabil menjelaskan meski Habis Munzir sudah tak ada lagi namun semangat dakwahnya tetap ada bersama para jutaam jemaahnya. Karena itu, Habib Nabil berpesan agar para jemaah Majelis Dzikir Rasulullah harus tetap menjaga dan menjalankan semangat dakwah dari almarhum.
"Meski beliau sudah tidak ada, tapi semangatnya terus terjaga yang hadir juga tidak berkurang dan justru bertambah. Dan itu yang harus kita pertahanakan," tukasnya.
Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa, pimpinan Majelis Dzikir Rasulullah, meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat pada Minggu 15 September kemarin. Habib Munzir menghembuskan nafas terakhirnya di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat pukul 15.30 WIB.
Habib Munzir menghembuskan napas terakhirnya pada usia 40 tahun. Pria kelahiran 23 Februari 1973 silam itu dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Al Haddad atau Habib Kuncung, Kalibata, Jakarta Selata. Ia meninggalkan istri dan 2 orang putra. (Ali)