Para pengungsi Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatra Utara mulai terserang berbagai penyakit. Umumnya pengungsi yang terserang penyakit adalah anak anak dan kaum ibu.
Dalam informasi pada tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (17/9/2013), jumlah pengungsi Gunung Api Sinabung sudah mulai berkurang di sejumlah titik pengungsian. Pengungsi yang tempat tinggalnya 3 kilometer dari kaki Gunung Sinabung juga sudah diperbolehkan pulang.
Namun pengungsi yang masih bertahan di pengungsian, mulai terserang berbagai penyakit. Seperti di salah satu tempat pengungsian di GPKP Klasis Kabanjahe, Karo. Mereka mengeluh tak enak badan dan telah ditangani tim kesehatan yang ada di setiap pos pengungsian.
Gunung Sinabung meletus Minggu 15 September dini hari. Letusan itu membuat sekitar 1.500 warga yang tinggal di lereng gunung terpaksa mengungsi. Warga dari 6 desa di Kecamatan Namanteran juga diangkut menggunakan truk yang disediakan pemerintah kabupaten ke sejumlah tempat pengungsian. Antara lain ke Ibukota Kabupaten Karo, Kabanjahe dan Berastagi. (Tnt/Ary)
Dalam informasi pada tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (17/9/2013), jumlah pengungsi Gunung Api Sinabung sudah mulai berkurang di sejumlah titik pengungsian. Pengungsi yang tempat tinggalnya 3 kilometer dari kaki Gunung Sinabung juga sudah diperbolehkan pulang.
Namun pengungsi yang masih bertahan di pengungsian, mulai terserang berbagai penyakit. Seperti di salah satu tempat pengungsian di GPKP Klasis Kabanjahe, Karo. Mereka mengeluh tak enak badan dan telah ditangani tim kesehatan yang ada di setiap pos pengungsian.
Gunung Sinabung meletus Minggu 15 September dini hari. Letusan itu membuat sekitar 1.500 warga yang tinggal di lereng gunung terpaksa mengungsi. Warga dari 6 desa di Kecamatan Namanteran juga diangkut menggunakan truk yang disediakan pemerintah kabupaten ke sejumlah tempat pengungsian. Antara lain ke Ibukota Kabupaten Karo, Kabanjahe dan Berastagi. (Tnt/Ary)