Setelah sempat ditunda, Rapat Pleno rekapitulasi hasil suara resmi Pemilihan Kepala Daerah Kota Bogor akhirnya mengunggulkan pasangan calon Bima Arya-Usmar Hariman. Pasangan nomor urut 2 yang diusung PAN, Demokrat, PKB, PBB dan Gerindra itu berhasil memperoleh 132.835 suara atau setara dengan 33,13% dari 68 kelurahan di 6 kecamatan di Kota Bogor.
Bima Arya pun tidak ada peristiwa 'tuyul' politik yang mencuri suaranya. "Kita tidak ingin tuyul politik mencuri memindahkan suara-suara tersebut," kata Bima dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/9/2013).
Sementara itu, nomor urut 3 yang digawangi Achmad Ru'yat-Aim Halim Hermana tertinggal tipis dari Bima–Usmar. Pasangan Achmad-Halim itu hanya mendapat 32,69% atau 131.800 suara.
Selanjutnya pasangan Dody Rosadi-Untung W Maryono dengan 67.715 suara atau 16.89%. Pasangan yang didukung PDIP, Golkar, dan belasan parpol non-parlemen itu harus puas berada di posisi ketiga.
Sebanyak 2 pasangan lainnya yang sama-sama calon independen yakni Syaiful Anwar-Muztahidin dengan nomor urut 5 hanya memperoleh 43.466 suara atau 10.84% dan pasangan nomor urut 1 Firman Halim-Gartono hanya memperoleh 25.842 suara atau 6.45%.
Dari perhitungan tersebut, terungkap banyaknya jumlah pemilih yang golput. Sebanyak 273 atau 40% dari 673.938 warga tidak pemilih. (Tys/Mut)
Unggul Pilkada Bogor, Bima Arya Harap Tidak Ada `Tuyul` Politik
Tuyul politik ini lah yang diduga dapat mindahkan suara sehingga dapat membuat tergesernya keunggulan Bima Arya dan Usman Hariman .
Advertisement