Sukses

Polisi Diteror, TNI AD Siap Kerahkan Intelijen

"Kalau diminta bantuan, kami siap," ujar Jenderal Budiman.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman siap menurunkan tim intelijen untuk mengungkap sejumlah kasus penembakan terhadap anggota Polri. Langkah itu akan dilakukan jika Polri meminta bantuan kepada TNI AD.

"Kalau diminta bantuan, kami siap," ujar Jenderal Budiman usai membuka Rapat Koordinasi Teknis TNI Manunggal Membangun Desa ke-91 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (18/9/2013).

TNI, lanjut Budiman, mempunyai jaringan sampai ke pedesaan. Jaringan tersebut sangat efisien dan efektif dalam mencari informasi yang dibutuhkan terkait teror yang kerap terjadi.

"Pada pelaksanaannya disesuaikan dengan peraturan. Untuk yang hard power-nya kami melakukan, seandainya diminta bantuan dan bila ditugaskan negara," tutur Budiman.

Dalam beberapa bulan ini memang terjadi rentetan penembakan terhadap anggota Polri. Pada 27 Juli 2013, terjadi penembakan di Jalan Cireunde, Ciputat, Jakarta Selatan, terjadi pada 27 Juli dengan korban anggota Polsek Metro Gambir Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Patah Saktiyono. Saktiyono mengalami luka tembak di bagian punggung belakang dan selamat dari maut.

Pada 7 Agustus 2013, penembakan terjadi di Jalan Ciputat Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Korbannya anggota satuan Bina Masyarakat Polsek Metro Cilandak Ajun Inspektur Satu Dwiyatno. Akhirnya Dwiyatno tewas setelah sempat mendapat pertolongan intensif di UGD RS Sari Asih.

Penembakan berikutnya terjadi pada 6 Agustus 2013, menimpa anggota Polsek Pondok Aren Brigadir Polisi Dua (Bripda) Maulana dan Aipda Kus Hendratma. Keduanya tewas.

Pada Selasa 10 September kembali terjadi penembakan anggota polisi. Kali ini terjadi di depan Gedung KPK di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Anggota Provost Polair Sukardi tewas dalam insiden itu.

Sementara, pada Jumat 13 September 2013 terjadi penembakan di Depok, Jawa Barat. Briptu Ruslan ditembak di bagian kaki saat mencucikan motornya. Polri menduga penembakan kali ini bermotif perampokan. (Eks/Ism)
Video Terkini