Tangis dari mata Siti Prihatin pecah saat bertemu kembali dengan sang suami, Ahmad Zamani di Polres Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (19/92013). Zamani merupakan salah satu korban penculikan, penyekapan, dan penyiksaan di dalam sebuah ruko nomor 120 di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat.
Usai Adzan Magrib berkumandang, dengan menumpang mobil sedan milik Polres Metro Jakarta Barat, Siti Prihatin bersama putra, adik ipar, dan ibunda Zamani dijemput aparat kepolisian dari kediamannya di Perumahan Cilacap Regen, Cilacap, Jawa Timur.
Pelukan hangat dari sang istri pun menghujani Zamani. Air Mata Siti Prihatin mengalir saat melihat langsung sang suami, sedang menunggu di ruang tamu Polsek Tamansari.
Sejak suaminya diculik dan disekap pada Jumat 13 September 2013, Siti Prihatin mengaku tidak mengetahui keberadaan sang suami. Menurut Siti, terakhir dirinya melihat sang suami pada hari penculikan itu.
"Saya terakhir lihat suami saya hari Jumat. Setelah itu saya tidak tahu dia dibawa kemana," kata Siti Prihatin di Polsek Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (19/9/2013).
Putra dari Zamani, yaitu Aziz juga tak kalah sumringah dengan sang bunda saat melepas kangen dengan ayahnya. Aziz terlihat memegang pipi ayahnya, sambil menyebut kata 'ayah'.
Dengan polos, Aziz yang baru berusia 4 tahun menjawab pertanyaan yang dilemparkan para wartawan, tentang betapa senangnya dirinya kembali bertemu dengan sang ayah.
"Seneng om ketemu lagi sama ayah," ucap Aziz dengan polos.
Begitu pula dengan Zamani yang mengenakan kemeja merah bergaris putih, ia mengaku sangat bahagia dapat kembali berkumpul dengan keluarga tercinta.
"Yang jelas, kami sangat bersyukur sekali. Kami dapat kembali kumpul dan bertemu lagi. Terima kasih kepada polisi yang telah mempertemukan kami. Kalau diukur dengan materi tidak ternilai," tutur Zamani sambil meneteskan air mata. (Tnt)
Usai Adzan Magrib berkumandang, dengan menumpang mobil sedan milik Polres Metro Jakarta Barat, Siti Prihatin bersama putra, adik ipar, dan ibunda Zamani dijemput aparat kepolisian dari kediamannya di Perumahan Cilacap Regen, Cilacap, Jawa Timur.
Pelukan hangat dari sang istri pun menghujani Zamani. Air Mata Siti Prihatin mengalir saat melihat langsung sang suami, sedang menunggu di ruang tamu Polsek Tamansari.
Sejak suaminya diculik dan disekap pada Jumat 13 September 2013, Siti Prihatin mengaku tidak mengetahui keberadaan sang suami. Menurut Siti, terakhir dirinya melihat sang suami pada hari penculikan itu.
"Saya terakhir lihat suami saya hari Jumat. Setelah itu saya tidak tahu dia dibawa kemana," kata Siti Prihatin di Polsek Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (19/9/2013).
Putra dari Zamani, yaitu Aziz juga tak kalah sumringah dengan sang bunda saat melepas kangen dengan ayahnya. Aziz terlihat memegang pipi ayahnya, sambil menyebut kata 'ayah'.
Dengan polos, Aziz yang baru berusia 4 tahun menjawab pertanyaan yang dilemparkan para wartawan, tentang betapa senangnya dirinya kembali bertemu dengan sang ayah.
"Seneng om ketemu lagi sama ayah," ucap Aziz dengan polos.
Begitu pula dengan Zamani yang mengenakan kemeja merah bergaris putih, ia mengaku sangat bahagia dapat kembali berkumpul dengan keluarga tercinta.
"Yang jelas, kami sangat bersyukur sekali. Kami dapat kembali kumpul dan bertemu lagi. Terima kasih kepada polisi yang telah mempertemukan kami. Kalau diukur dengan materi tidak ternilai," tutur Zamani sambil meneteskan air mata. (Tnt)