Sukses

Misteri Arun dan `Kejutan` Vanny di Pengadilan

Masih banyak hal yang belum terungkap terkait penangkapan Vanny. Salah satunya sosok Arun yang misterius.

Model majalah dewasa, Vanny Rossyane menawarkan dua opsi: keinginannya untuk direhabilitasi dituruti, atau jika tidak, ia akan menyiapkan kejutan di persidangan nanti. Ada beberapa hal yang sengaja tak diungkapkan Vanny dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Vanny ingin mengungkapkan banyak di persidangan. Mungkin, salah satunya membeberkan jaringan besar narkoba yang diketahuinya. Ya kita lihat saja nanti," ucap pengacara Vanny, Windu Wijaya di Jakarta, Jumat 20 September 2013.

Soal buka-bukaan rahasia, tak asing buat Vanny. Nama perempuan berambut panjang itu mengemuka saat menguak skandal di dalam Lapas Narkotika Cipinang pada Juli 2013 lalu. Ia mengaku berkali-kali berhubungan mesra dengan gembong narkoba yang divonis mati, Freddy Budiman.

Pengakuan Vanny memicu geger. Hasil pemeriksaan internal  Dirjen Lapas Kementerian Hukum dan HAM berujung pada pencopotan Kalapas Narkotika Cipinang Thurman Hutapea. Freddy pun dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap.

Kejutan lain adalah tentang sosok misterius bernama Arun. Ia adalah pemesan kamar nomor 917 Hotel Mercure, Jakarta Barat, tempat Vanny dibekuk polisi pada Senin 16 September 2013 malam. Windu Wijaya mengatakan, kliennya akan membeberkan hal ikhwal terkait Arun, termasuk maksud pertemuan keduanya saat itu, hanya di persidangan.

Menurut Windu, Arun adalah saksi kunci dari dugaan penjebakan Vanny.  "Nah, kita tidak tahu apakah Arun yang menjadi sutradara, atau dia sutradara sekaligus produser, atau ada aktor intelektual lain yang mengatur penangkapan ini," kata Windu kepada Liputan6.com.

Windu juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan aktor di balik penangkapan ini terkait dengan jaringan Freddy. "Freddy atau yang lain ya kita lihat nanti," tandasnya.

Windu berharap, polisi segera menangkap Arun dalam waktu dekat. "Arun sudah DPO. Dengan ciri ini, polisi akan segera melakukan penangkapan. Sebenarnya, jika polisi mau sejak awal bisa melakukan penangkapan dengan melihat CCTV hotel atau percakapan lewat BlackBerry. Nyatanya kan tidak," kata dia.

Sejauh ini, Vanny baru menyebut cirri-ciri fisik Arun, dalam pemeriksaan 19 September 2013. “Vanny bilang Arun itu sosoknya, umur sekitar 27 tahun, tinggi badan 175 cm, badan kurus warna kulit hitam, rambut pendek dan tidak berkacamata," kata Windu.

Windu menjelaskan, kliennya mengenal Arun sejak pertengahan Januari 2013. Sejak itu komunikasi antar keduanya mulai terjalin. Hubungan Vanny dengan Arun berjalan baik meski keduanya jarang bertemu.

"Kalau kata Vanny, Arun itu baik. Tapi intensitas pertemuan mereka terbilang tidak terlalu sering," kata Windu.

Pertemanan itu berujung pada pertemuan di sebuah hotel di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, pada Senin 16 September lalu. Vanny mengungkapkan pertemuannya dengan Arun untuk menyelesaikan masalah pribadi.
Setibanya di hotel, Arun mengajak Vanny ke kamar 917 yang sudah dipesan sebelumnya. Sempat berbincang sebentar, Arun pamit turun ke ruang lobi untuk menemui seorang teman.

Tak lama kemudian, petugas Direktorat IV Mabes Polri masuk ke kamar dan menangkap Vanny. Polisi menyita barang bukti berupa sabu seberat 0,88 gram, alat hisap sabu, dan cangklong. "Setelah peristiwa itu, Arun tidak pernah muncul lagi sampai sekarang.”

Arun juga beberapa kali disebut-sebut Vanny dalam Twitternya. Penelusuran Liputan6.com, Jumat (20/9/2013), di akun Twitter Vanny @varodes, ada nama Arun di sana. Tweet pertama yang menyebut nama Anun tercatat pada 23 Juni 2013. "Yank d cari arun dsuru k KL (with Julia)," kicau Vanny.

Lalu, pada 20 Juli 2013, Vanny kembali menyebut nama Arun. Kali ini, nama Arun dalam sebuah perbincangan dengan teman Vanny Rossyane.

Terakhir, pada 27 Juli, Vanny menyebut nama Arun lagi. "Si arun kangen bgd ama lo tuh wkwkkkwkwk (with Julia)," tulis Vanny.

Rekan Vanny, Tata juga mengaku kenal sosok Arun. "Iya, kenal, tapi aku nggak mau komentar," ujarnya saat hendak menjenguk Vanny, Jumat siang.

Pemasok Wanita?

Di tengah spekulasi soal sosok Arun, beredar kabar Arun merupakan pria yang memasok wanita untuk Freddy Budiman.

Belum ada konfirmasi soal dugaan itu. Belakangan, Windu, pengacara Vanny justru mengaitkan pria itu dengan Anggita Sari, kekasih Freddy Budiman. "Keterangan Vanny tentang Arun. Kalau Arun kenal dengan Anggita Sari," kata Windu. Menurut dia, Arun lebih sering berkomunikasi justru dengan Anggita Sari.

Apakah benar dia pemasok wanita? "Terkait siapa dan apa profesi Arun apakah germo atau tidak, Vanny tidak tahu," tandasnya. "Terkait siapa dan apa profesi Arun apakah germo atau tidak, Anggita Sari lebih tahu tentang Arun. Coba tanyakan ke Anggita Sari."

Anggita Mengelak

Saat dikonfirmasi, Anggita Sari membantah kenal dengan Arun. “Saya sama sekali nggak kenal. Ini saja baru denger. Vanny bilang Anggita Sari kenal Arun, aku sama sekali nggak kenal," kata Anggita dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Jumat siang.

Perempuan cantik itu juga membantah dia, juga kekasihnya yang kini 'mantan' Freddy, berada di balik penangkapan Vanny. "Aku dituduh menjebak. Mas Freddy juga. Maunya apa?" tanya Anggita. “Makanya itu yang bikin saya sakit hati, tuding saja saya terus Vanny Rossyane itu."

Sebelumnya, pihak kepolisian mengakui kamar hotel tempat Vanny ditangkap tidak dipesan atas namanya.  "Kamar memang dipesan bukan atas nama Vanny. Dan itu masih didalami, Jenis kelaminnya laki-laki," kata Direktur IV Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Arman Depari di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (17/9/2013).

Kembalikan Freddy ke Nusakambangan

Masih terkait Vanny Rossyane, keberadadan Freddy Budiman di Jakarta mulai dipermasalahkan. Terpidana mati gembong narkoba itu sudah hampir 1 bulan meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Polisi kini menahannya di Direktorat Narkoba Polri, Cawang, Jakarta Timur. Alasannya karena Freddy masih dalam pemeriksaan untuk kasus kepemilikan pabrik sabu di LP Cipinang.

Namun, anggota Komisi III DPR yang membidangi masalah hukum, Syarifudin Sudding, meminta polisi segera mengembalikan Freddy ke Nusakambangan. Meski proses pemeriksaan untuk kasus kepemilikan pabrik sabu belum selesai.

"Sepanjang proses untuk melakukan klarifikasi itu belum selesai, ya segera dikembalikan (ke Nusakambangan)," kata Sudding di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Selain itu, Ketua DPP Partai Hanura ini juga menjelaskan bila proses pemeriksaan Freddy sudah selesai, sudah sepatutnya terpidana mati tersebut dikembalikan ke Nusakambangan. "Ketika semua permasalahan selesai, ya kembalikan ke Nusakambangan dong. Jangan sampai buat pabrik lagi," tegasnya. (Ein/Yus)

Video Terkini