Api melahap pemukiman padat penduduk di Muara Baru Ujung, Gedong Pompa, RT 19/17, Penjaringan, Jakarta Utara. 24 Mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.
Menurut petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara, Sukamto mengatakan, api berasal dari sebuah rumah salah satu rumah milik warga. Api berkobar sejak pukul 18.25 WIB.
"Kami mendapat laporan adanya kebakaran pada pukul 18.25 WIB," kata Sukamto, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Mendengar hal itu, 24 unit mobil dinas kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Setelah kurang lebih 3 jam berkobar, sang jago merah akhirnya dipadamkan. Alhasil, 60 rumah milik warga ludes dilalap api.
"24 mobil pemadam kebakaran diterjunkan. Saat ini sudah padam. Ada 60 rumah yang terbakar," lanjut dia.
Hingga kini, petugas masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran. Sejauh ini, belum ada laporan adanya korban jiwa akibat peristiwa ini. Nilai kerugian pun belum dapat diketahui.
"Penyebab kebakaran masih diperiksa petugas di lapangan. Belum ada laporan korban dan jumlah kerugian," tandas Sukamto. (Ali)
Menurut petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Utara, Sukamto mengatakan, api berasal dari sebuah rumah salah satu rumah milik warga. Api berkobar sejak pukul 18.25 WIB.
"Kami mendapat laporan adanya kebakaran pada pukul 18.25 WIB," kata Sukamto, saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/9/2013).
Mendengar hal itu, 24 unit mobil dinas kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Setelah kurang lebih 3 jam berkobar, sang jago merah akhirnya dipadamkan. Alhasil, 60 rumah milik warga ludes dilalap api.
"24 mobil pemadam kebakaran diterjunkan. Saat ini sudah padam. Ada 60 rumah yang terbakar," lanjut dia.
Hingga kini, petugas masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kebakaran. Sejauh ini, belum ada laporan adanya korban jiwa akibat peristiwa ini. Nilai kerugian pun belum dapat diketahui.
"Penyebab kebakaran masih diperiksa petugas di lapangan. Belum ada laporan korban dan jumlah kerugian," tandas Sukamto. (Ali)