Massa dari Gerakan Bersama Serikat Buruh BUMN (Geber BUMN) mendesak kementerian BUMN serius mendalami kasus kecelakaan kerja yang menimpa para buruh. Hal ini terkait dengan meninggalnya seorang pekerja outsourcing PLN di Bekasi.
Menurut Koordinator pengacara publik LBH Jakarta Maruli Tua Rajagukguk kasus kecelakaan kerja merupakan masalah serius yang harus disikapi.
"Langkah-langkah ke depan, kami dari Geber BUMN melihat kecelakaan kerja masalah serius karena masalah nyawa, maka perusahaan harus bertanggungjawab," kata Maruli melalui pesan tertulisnya kepada Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Geber BUMN pun akan berkumpul pada di LBH Jakarta, Jalan Diponegoro Nomor 74 Jakarta Pusat, siang ini untuk membahas langkah-langkah yang akan ditempuh ke depannya terkait kecelakaan kerja yang tak dapat pesangon.
"Langkah ke depan Geber BUMN akan somasi perusaahaan, melakukan aksi-aksi strategis dan tidak menutup kemungkinan untuk melaporkan ke perusahaan ke kepolisiaan," pungkas Maruli.
Sehari sebelumnya pada Senin, 23 September, Geber BUMN gaet LBH Jakarta untuk membantu advokasi terkait aksi yang diikuti sekitar 500 orang di Jakarta. (Tnt/Mut)
Menurut Koordinator pengacara publik LBH Jakarta Maruli Tua Rajagukguk kasus kecelakaan kerja merupakan masalah serius yang harus disikapi.
"Langkah-langkah ke depan, kami dari Geber BUMN melihat kecelakaan kerja masalah serius karena masalah nyawa, maka perusahaan harus bertanggungjawab," kata Maruli melalui pesan tertulisnya kepada Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Geber BUMN pun akan berkumpul pada di LBH Jakarta, Jalan Diponegoro Nomor 74 Jakarta Pusat, siang ini untuk membahas langkah-langkah yang akan ditempuh ke depannya terkait kecelakaan kerja yang tak dapat pesangon.
"Langkah ke depan Geber BUMN akan somasi perusaahaan, melakukan aksi-aksi strategis dan tidak menutup kemungkinan untuk melaporkan ke perusahaan ke kepolisiaan," pungkas Maruli.
Sehari sebelumnya pada Senin, 23 September, Geber BUMN gaet LBH Jakarta untuk membantu advokasi terkait aksi yang diikuti sekitar 500 orang di Jakarta. (Tnt/Mut)