Model majalah pria dewasa Novi Amelia mengeluhkan lambannya proses hukum yang dia jalani terkait kasus kecelakaan lalu lintas pada Oktober 2012 yang lalu. Karena proses hukum yang lamban itu, Novi akhirnya tidak bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhannya.
"Majelis Hakim, Yang Mulia, beberapa tawaran pekerjaan tidak dapat saya ambil karena masih terikat proses hukum sampai dengan saat ini," kata Novi saat membacakan pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (24/9/2013).
Karena selama ini tidak bekerja, Novi harus menjual beberapa barangnya untuk memenuhi kebutuhan hidup beserta keluarga. Sejumlah koleksi elektronik terpaksa dia lego. "Sementara itu, saya harus menjual beberapa barang-barang elektronik untuk memenuhi kebutuhan saya dan keluarga di kampung halaman," tambahnya.
Novi mengaku sadar kecelakaan yang dia sebabkan karena berkendara dalam kondisi mabuk telah merugikan sejumlah orang. Namun, Novi mengaku telah meminta maaf dan memberikan ganti rugi kepada para korban yang dia tabrak itu. "Kami sudah melakukan kesepakatan untuk berdamai," ujar dia.
Tak hanya itu, Novi juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yaang bisa mencelakai orang lain tersebut. "Majelis Hakim, Yang Mulia, saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya ini. Saya ingin bekerja kembali dan membuat keluarga dan orangtua saya di kampung bahagia," ucapnya.
Karena itu, Novi berharap hakim memberikan keputusan yang seadil-adilnya. Dia mempercayakan keputusan atas kasus ini kepada para hakim yang menangani. "Saya berharap persidangan ini memberikan keadilan bagi saya karena Majelis Hakim adalah wakil Tuhan di dunia dan sepenuhnya saya serahkan kepada Majelis Hakim dan saya yakin dan percaya Majelis Hakim dapat memberikan keputusan yang adil terhadap saya," kata Novi.
Novi Amelia mengalami kecelakaan di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat, pada Oktober 2012 silam. Akibatnya, 7 orang terluka dalam insiden tersebut. Kasus ini menjadi heboh karena Novi berkendara dengan hanya mengenakan pakaian dalam. Sebelumnya, Jaksa menuntut Novi dengan hukuman 7 bulan penjara. (Eks/Yus)
"Majelis Hakim, Yang Mulia, beberapa tawaran pekerjaan tidak dapat saya ambil karena masih terikat proses hukum sampai dengan saat ini," kata Novi saat membacakan pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (24/9/2013).
Karena selama ini tidak bekerja, Novi harus menjual beberapa barangnya untuk memenuhi kebutuhan hidup beserta keluarga. Sejumlah koleksi elektronik terpaksa dia lego. "Sementara itu, saya harus menjual beberapa barang-barang elektronik untuk memenuhi kebutuhan saya dan keluarga di kampung halaman," tambahnya.
Novi mengaku sadar kecelakaan yang dia sebabkan karena berkendara dalam kondisi mabuk telah merugikan sejumlah orang. Namun, Novi mengaku telah meminta maaf dan memberikan ganti rugi kepada para korban yang dia tabrak itu. "Kami sudah melakukan kesepakatan untuk berdamai," ujar dia.
Tak hanya itu, Novi juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yaang bisa mencelakai orang lain tersebut. "Majelis Hakim, Yang Mulia, saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan saya ini. Saya ingin bekerja kembali dan membuat keluarga dan orangtua saya di kampung bahagia," ucapnya.
Karena itu, Novi berharap hakim memberikan keputusan yang seadil-adilnya. Dia mempercayakan keputusan atas kasus ini kepada para hakim yang menangani. "Saya berharap persidangan ini memberikan keadilan bagi saya karena Majelis Hakim adalah wakil Tuhan di dunia dan sepenuhnya saya serahkan kepada Majelis Hakim dan saya yakin dan percaya Majelis Hakim dapat memberikan keputusan yang adil terhadap saya," kata Novi.
Novi Amelia mengalami kecelakaan di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat, pada Oktober 2012 silam. Akibatnya, 7 orang terluka dalam insiden tersebut. Kasus ini menjadi heboh karena Novi berkendara dengan hanya mengenakan pakaian dalam. Sebelumnya, Jaksa menuntut Novi dengan hukuman 7 bulan penjara. (Eks/Yus)