Polres Bengkayang bekerja sama dengan Kodim Militer 1202 Singkawang, Kalimantan Barat menelusuri penemuan 900 kg bahan peledak untuk ikan.
Kabag Penerangan Satuan Polri Kombes Pol Rana S Permana di Jakarta mengatakan, penemuan tersebut bermula pada Senin 23 September sekitar pukul 23.15 WIB di Dusun Jagoi, Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
"Bahan peledak tersebut ditemukan dalam 36 karung. Setelah diperiksa ternyata buatan Malaysia," kata Rana di Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Benda berbahaya tersebut terdiri dari 27 karung berisi Porous Prills Ammonium Nitrate dengan identitas asal Malaysia dan 9 karung Ammonium Nitrate Porolus Grain asal China.
Dari penemuan itu, Polres Bengkayang mengamankan Amir (58) yang merupakan buruh pikul dan seorang pemilik bahan peledak bernama Agus (36). "Sedangkan, 2 orang lainnya yakni pegawai pemilik gudang berhasil kabur, dan kita masih dikejar," jelas Rana. (Mvi/Sss)
Kabag Penerangan Satuan Polri Kombes Pol Rana S Permana di Jakarta mengatakan, penemuan tersebut bermula pada Senin 23 September sekitar pukul 23.15 WIB di Dusun Jagoi, Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
"Bahan peledak tersebut ditemukan dalam 36 karung. Setelah diperiksa ternyata buatan Malaysia," kata Rana di Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Benda berbahaya tersebut terdiri dari 27 karung berisi Porous Prills Ammonium Nitrate dengan identitas asal Malaysia dan 9 karung Ammonium Nitrate Porolus Grain asal China.
Dari penemuan itu, Polres Bengkayang mengamankan Amir (58) yang merupakan buruh pikul dan seorang pemilik bahan peledak bernama Agus (36). "Sedangkan, 2 orang lainnya yakni pegawai pemilik gudang berhasil kabur, dan kita masih dikejar," jelas Rana. (Mvi/Sss)