Sukses

PKB Tolak Kantor Setgab Jadi Markas Pramono Edhie

"Pramono Edhie mending cari tempat lain, memang itu kantor bukan punya Setgab, tapi itu jadi tempat pertemuan Setgab, harusnya dibedakan,"

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menolak rumah politikus PPP Djan Faridz di Jalan Diponegoro No 43 Jakarta Pusat yang selama ini menjadi kantor Sekretariat Gabungan (Setgab) koalisi parpol pendukung pemerintah dijadikan markas tim pemenangan kandidat capres konvensi Partai Demokrat Pramono Edhie.

"Pramono Edhie mending cari tempat lain, memang itu kantor bukan punya Setgab, tapi itu jadi tempat pertemuan setgab, harusnya dibedakan itu," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Malik Haramain di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Malik menuturkan, tidak mungkin dalam satu lokasi ada dua institusi yang berbeda, baik Setgab maupun tim pemenangan Pramono Edhie. Karena itu dia menyarankan agar adik ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu segera mencari lokasi baru.

"Pramono cari tempat lain saja. Masak satu rumah harus ditempati dua institusi? Setgab dan Pramono kan nggak mungkin," cetus anggota Komisi III DPR ini.

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memprotes penggunaan markas Sekretariat Gabungan (Setgab) menjadi markas tim sukses dan media center peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo.

Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar menilai, seharusnya urusan Setgab dan pencapresan Pramono Edhie dipisahkan. "Harusnya dipisah, dong. Bahkan kalau di kantor Setgab, sangat keterlaluan kami tidak diberitahu," ujar Hasrul, di Kompleks Parlemen, Selasa (24/9/2013).

Pramono Edhie memiliki alasan kenapa menggunakan rumah tersebut. "Tapi mereka (Setgab) kurang efektif pakai ruangan ini, lalu dipindahkan. Setelah kosong, yang bersangkutan (Faridz) berikan ke saya untuk digunakan. Insya Allah, ini membawa hoki," kata Pramono Edhie ketika meresmikan media center tersebut, Senin (23/9/2013). (Mvi/Yus)