Istri Presiden ke-4, Sinta Nuriyah Wahid memberikan peci berwarna cokelat yang kerap dipakai suaminya, Gus Dur, kepada Gubernur Joko Widodo dalam acara ulang tahun The Wahid Institute. Bagaikan mahkota, peci itu kerap dipakai Gus Dur semasa hidupnya.
Politisi PDIP Eva Sundari melihat pemberian peci itu sebagai pesan yang ditujukan pada Gus Durian sebutan pendukung Gus Dur, untuk memberikan dukungannya pada Jokowi.
"Peci itu dipakai di kepala dan itu artinya sesuatu yang serius. Ini pesan untuk seluruh Gus Durian dukung Jokowi," kata Eva saat berbincang dengan Liputan6.com, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
PDIP, lanjut Eva, gembira dengan pemberian peci tersebut. Terlebih, simbol yang diberikan pada Jokowi adalah peci, bukan benda lain. "Ini peci yang diberikan, bukan sandal Gus Dur. Jadi saya harap ini simbolnya untuk memberikan dukungan pada Jokowi," imbuhnya.
Baca Juga
Selain itu, Eva juga menilai tidak aneh bila Sinta memberikan dukungan simbolik. Sebab hubungan personal antara Jokowi dan Sinta Wahid sudah terjalin sebelum menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"2 Hari sebelum pencoblosan Pilkada DKI, Jokowi minta restu ke Bu Sinta. Tidak perlu kaget lah, ini cuma penguatan dukungan setelah 1 tahun masa kerja Jokowi yang positif pula," ungkapnya.
Advertisement
Putri Gus Dur, Yenny Wahid menuturkan, peci diberikan hanya sebagai apresiasi kepemimpinan Jokowi di DKI Jakarta yang mampu mengayomi warga. Selain itu, Jokowi juga dianggap memiliki komitmen luar biasa dalam membangun toleransi beragama.
Sikap Jokowi itulah yang dinilai sangat terkait erat dengan program The Wahid Institute yang konsisten memberikan penghargaan terhadap keragaman.
"Kemudian track record-nya waktu di Solo, kita lihat semua. Bagaimana Beliau mau malah menjalin dialog, yang namanya garis-garis keras itu dirangkul. Gimana caranya supaya mereka nggak bikin onar. Langsung turun ke lapangan. Jadi diredam tidak diberi ruang. Kita mengapresiasi hal-hal seperti itu," tutur Yenny.
Meski menolak disebut memberi restu, Yenny menilai Jokowi layak menjadi calon presiden dalam Pemilu 2014. "Menurut saya Jokowi layak menjadi kandidat presiden," katanya. Namun sayang, hingga kini Jokowi belum menyatakan kesediaannya mencalonkan diri.
Yenny menambahkan, penilaiannya terhadap Jokowi sudah dia sampaikan sejak tahun lalu. Sebab, Jokowi yang merupakan kader PDIP itu mempunyai banyak kesamaan dengan Gus Dur yang tidak ingin disusahkan dengan aturan birokrasi yang kemudian malah membelenggu langkah mereka.
"Jokowi banyak kesamaan dengan Gus Dur. Beliau malah ngasih solusi di lapangan, action. Gitu aja kok repot, kalau Gus Dur kan gitu. Kita yang penting cari solusi. Nah, itu kita lihat," pungkas Yenny. (Tfq/Ali)