Sukses

Mun'im Idries Ungkap Misteri Kematian Bung Karno

Ahli forensik Abdul Mun'im Idries sempat meluncurkan sebuah buku sebelum meninggal dunia.

Ahli forensik Abdul Mun'im Idries sempat meluncurkan sebuah buku sebelum meninggal dunia. Berbagai kasus kematian yang menyedot perhatian masyarakat dituangkan dalam buku berjudul "Indonesia X-File" tersebut. Salah satunya mengenai kematian Proklamator Indonesia Soekarno alias Bung Karno.

Dalam buku tersebut, Mun'im mengatakan Bung Karno meninggal karena sejumlah penyakit yang diidap, yaitu ginjal dan jantung. Dalam buku itu, Mun'im menulis ginjal Bung Karno tinggal 1 buah. Dengan mengutip keterangan Rachmawati, 1 ginjal Bung Karno telah diangkat di Wina, Austria, pada 1960. Satu ginjal Bung karno itu hanya berfungsi 25% saja.

Namun, menurut Mun'im, tak hanya itu saja yang menjadi penyebab kematian Bung Karno. Selain faktor fisik, ternyata ada faktor psikologis yang turut andil dalam kematian Bung Karno. Selama Orde Baru, Bung Karno harus menjalani tahanan rumah. Soekarno diisolasi, dijauhkan dari rakyatnya.

Karena itulah, Soekarno kurang perhatian. Sehingga, secara psikologis Soekarno kehilangan eksistensi di hadapan rakyat yang sebelumnya betah mendengarkan pidatonya selama berjam-jam tanpa bosan. "Kurangnya atensi tersebut tidak perlu diragukan lagi membuat sang Proklamator hancur," tulis Mun'im.

Faktor penyakit dan kondisi psikologis itu berpadu. Semakin memperparah kondisi Bung Karno dan menurut Mun'im bermuara pada kematian. "Memang jika ingin mengetahui sebab pasti kematiannya, bedah mayat mutlak harus dilakukan. Tapi menurut hemat penulis khusus untuk kasus ini tidak perlu dilakukan, mengingat adanya rekam medis yang dibuat oleh tim dokter," tutur dia.

"Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kondisi kesehatan yang jelek dan tidak mendapat perawatan yang seharusnya, tidak adanya atensi, serta pudarnya eksistensi merupakan penjelasan yang rasional. Demikian perihal misteri kematian Bung Karno," tambah Mun'im.

Mun'im Idries yang lahir di Pekalongan, 25 Mei 1947 itu wafat Jumat (27/9/2013). Jenazah Mun'im rencananya dimakamkan setelah salat Jumat, siang ini. (Eks/Ein)