Sukses

Cuaca Mendukung, Pencarian Anggota Mapala Unand Dilanjutkan

Pencarian satu anggota Mapala Unand, Aidil Akbar, yang hanyut saat melakukan survei, terus dilakukan karena cuaca mendukung.

Pencarian terhadap satu anggota Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Andalas (Mapala Unand) Padang, Aidil Akbar, terus dilakukan. Pencarian dilakukan dengan menyusuri rute yang ditempuh oleh 8 anggota Mapala Unand itu saat melakukan kegiatan survei jalur pendidikan dasar.

"Kita terus mencari, sejak dari posisi hanyut sampai ke muara sungai dan laut," jelas Koordinator Manager Pusdalops PB-BPBD Sumbar, Ade Edward, kepada Liputan6.com, Minggu (29/9/2013).

Menurut Ade, petugas gabungan yang berada di bawah koordinasi Basarnas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar dikerahkan untuk menyusuri sepanjang Batang Kuranji. "Karena cuaca saat ini mendukung, petugas gabungan dari PMI, Tagana, relawan serta rekan-rekan mapala akan terus mencari," imbuhnya.

Ade memastikan pihaknya akan berusaha keras untuk menemukan korban terakhir ini. "Kita juga kasihan karena keluarga terus menunggu kabar dari kami tentang kepastian kondisi Aidil," ujarnya.

Sebelumnya, 6 orang anggota Mapala Unand, Sabtu 28 September 2013, sekitar pukul 18.00 WIB terseret air bah di Sungai Padang Janiah, Batu Busuk, Kota Padang. 6 orang ini merupakan bagian dari 8 orang anggota Mapala Unand yang sedang melakukan kegiatan survei jalur pendidikan dasar di daerah tersebut. 2 lainnya selamat dari terjangan air bah.

Menurut salah seorang yang selamat, Ivo Nurdio Putra, peristiwa itu terjadi saat mereka menyeberangi Sungai Padang Janiah, usai melakukan survei. Saat menyeberang, air bah datang tiba tiba, 6 orang yang berada di pinggir sungai tersapu ketika hendak menyeberang.

“Padahal kami sudah menunggu di sisi sungai lebih dari satu jam untuk menyeberang. Saat air dilihat bisa diseberangi, maka kami memutuskan untuk menyeberang. Baru satu meter menyeberang, air bah datang dan membawa 6 orang anggota Mapala Unand.” jelas Ivo.

Kegiatan survei di daerah Batu Busuk merupakan kegiatan rutin yang dilakukan anggota Mapala Unand, karena setiap bulan September, Mapala Unand melakukan kegiatan pendidikan dasar yang berlokasi di daerah itu. Survei yang dilakukan bertujuan untuk mencari jalur alternatif jika Sungai Padang Janiah meluap. Karena jalurnya belum tuntas, kegiatan pendidikan dasar rencananya diundur ke bulan November.

5 korban tewas yang sudah ditemukan adalah Elin Florita (mahasiswa Fakultas Pertanian), Artika Caspela (Fakultas Psikologi), Rizki Tega (Fakultas Ekonomi), serta Deni Linardo dan Vegian Rizki Ramadhan (Fakultas Pertanian). Sedangkan 2 korban selamat adalah Ivo Nurdio Putra dan Meta Ramarita.(Ado/Yus)