Sukses

Bus Anti-Lampu Merah Kemenhub, Ahok: Uji Coba Dulu, Kita Lihat

"Masalahnya kalau sudah macet jadi warna hijau, kamu nggak bisa lewat, kamu juga pusing. Saya ada voorijder saja nggak bisa," kata Ahok.

Kementerian Perhubungan berencana mengadakan bus anti-lampu merah lalu lintas yang diharapkan membantu mengatasi lonjakan jumlah kendaraan akibat pembelian mobil murah atau low cost green car (LCGC). Salah satu daerah yang akan dijadikan lokasi uji coba adalah Jakarta.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai jika nantinya bus tersebut mendekati lampu merah dan kemudian lampu merah itu berubah menjadi hijau, bisa menghambat pengendara atau pejalan kaki yang ingin menyeberang.

"Masalahnya kalau sudah macet jadi warna hijau, kamu nggak bisa lewat, kamu juga pusing. Saya ada voorijder (pengawal) saja nggak bisa lewat," kata Ahok di Jakarta, Minggu (29/9/2013).

Namun, Ahok menambahkan karena bus anti-lampu merah tersebut sudah merupakan kebijakan dari pemerintah pusat, Pemprov DKI siap melaksanakan uji coba bus itu. Untuk dampak negatif maupun positifnya baru bisa diperoleh ketika bus anti lampu bus itu mulai beroperasi.

"Ya, uji coba dulu, kita lihat. Yang penting jangan pakai duit kita...Hehehe," ujar mantan Ahok yang juga mantan Bupati Belitung Timur itu.

Bus anti lampu merah termasuk dalam program transit sistem yang sedang dikerjakan Kemenhub dan akan diberlakukan di 16 kota, seperti Jakarta, Yogyakarta, Solo, Semarang, Pekanbaru, dan Palembang.

"Kalau mau dekat lampu merah, akan jadi hijau. Untuk menarik orang naik kendaraan umum ya harus dibuat menarik," ujar Direktur Bina Sarana Transportasi Perkotaan Kemenhub Djoko Sasono dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 28 September 2013.

Pemberlakuan bus tersebut diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp 380 miliar. (Adi/Yus)