Sebuah helipad telah dibangun di Nusa Dua, Kabupaten Badung, bali. Helipad itu akan digunakan khusus oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang direncanakan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC).
"Amerika Serikat sudah melakukan koordinasi. Mereka minta siapkan helipad dan sudah dilakukan di Nusa Dua," kata Wakil Satuan Tugas Penerangan Kodam IX Udayana Letkol Arm Kadek Arya di Denpasar, Senin (30/9/2013).
Meski Obama minta dibangunkan helipad, Kadek Arya mengatakan pengamanan semua kepala negara yang hadir sama. Tidak ada perbedaan pengamanan yang diberikan.
"Hanya kami ada koordinasi dengan Amerika Serikat, maka kami bersedia mewadahi tetapi semua pengamanan berlaku sama," ujarnya.
Selain adanya helipad khusus bagi presiden yang pernah tinggal di Indonesia itu, pihak Amerika Serikat juga telah meminta parkir khusus bagi 2 pesawat kepresidenan di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
Tak hanya Amerika Serikat, Rusia juga telah meminta parkir khusus untuk pesawat kepresidenan selama kepala negaranya berada di Pulau Dewata. "Demikian juga dengan pesawat kepresidenan Rusia sudah dikoordinasikan dengan pihak bandara," ucap Kadek Arya.
Sementara, Kepala Penerangan Kodam IX Udayana Letkol Arm Wing Handoko menjelaskan bahwa helipad berukuran diameter 46,5 meter atau 52,5 meter yang khusus dibangun untuk Obama itu insidentil. "Helipad itu untuk insidentil. Nanti dikoordinasikan kemudian," ujarnya.
Pembangunan helipad itu dilakukan sejak 2 bulan lalu dan diperkirakan juga akan digunakan oleh para kepala negara lainnya yang membutuhkan pengamanan ekstra ketat.
Mulai 1 Oktober, sejumlah delegasi KTT APEC diperkirakan mulai berdatangan ke Bali. Untuk itu TNI dan Polri mulai melakukan pengetatan pengamanan di sejumlah pintu masuk dan keluar, khususnya di kawasan Nusa Dua.
TNI dan Polri sendiri mengerahkan sedikitnya 11 ribu personel untuk pengamanan konferensi yang dijadwalkan dihadiri oleh 21 kepala negara APEC. (Ant/Eks/Ism)
"Amerika Serikat sudah melakukan koordinasi. Mereka minta siapkan helipad dan sudah dilakukan di Nusa Dua," kata Wakil Satuan Tugas Penerangan Kodam IX Udayana Letkol Arm Kadek Arya di Denpasar, Senin (30/9/2013).
Meski Obama minta dibangunkan helipad, Kadek Arya mengatakan pengamanan semua kepala negara yang hadir sama. Tidak ada perbedaan pengamanan yang diberikan.
"Hanya kami ada koordinasi dengan Amerika Serikat, maka kami bersedia mewadahi tetapi semua pengamanan berlaku sama," ujarnya.
Selain adanya helipad khusus bagi presiden yang pernah tinggal di Indonesia itu, pihak Amerika Serikat juga telah meminta parkir khusus bagi 2 pesawat kepresidenan di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.
Tak hanya Amerika Serikat, Rusia juga telah meminta parkir khusus untuk pesawat kepresidenan selama kepala negaranya berada di Pulau Dewata. "Demikian juga dengan pesawat kepresidenan Rusia sudah dikoordinasikan dengan pihak bandara," ucap Kadek Arya.
Sementara, Kepala Penerangan Kodam IX Udayana Letkol Arm Wing Handoko menjelaskan bahwa helipad berukuran diameter 46,5 meter atau 52,5 meter yang khusus dibangun untuk Obama itu insidentil. "Helipad itu untuk insidentil. Nanti dikoordinasikan kemudian," ujarnya.
Pembangunan helipad itu dilakukan sejak 2 bulan lalu dan diperkirakan juga akan digunakan oleh para kepala negara lainnya yang membutuhkan pengamanan ekstra ketat.
Mulai 1 Oktober, sejumlah delegasi KTT APEC diperkirakan mulai berdatangan ke Bali. Untuk itu TNI dan Polri mulai melakukan pengetatan pengamanan di sejumlah pintu masuk dan keluar, khususnya di kawasan Nusa Dua.
TNI dan Polri sendiri mengerahkan sedikitnya 11 ribu personel untuk pengamanan konferensi yang dijadwalkan dihadiri oleh 21 kepala negara APEC. (Ant/Eks/Ism)