Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengaku keberatan bila Gubernur DKI Jakarta Jokowi berencana melakukan pemusnahan dan pembatasan penggunaan mobil tua untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
Kekhawatiran Roy dijawab Joko Widodo. Jokowi minta Roy tak khawatir. Sebab, mobil tua tak sama dengan mobil antik.
"Lho, yang disingkirkan itu mobil tua, bukan mobil antik. Mobil antik dan mobil tua itu beda lho," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin, (30/9/2013).
Lalu, apa perbedaan mobil tua dan mobil antik menurut Jokowi? "Mobil tua ya kaya metromini, itu mobil tua, mobil antik ya lain," kata dia.
"Kalau mobil antik itu yang punya nilai artistik, dan itu kan terbatas, tidak bisa dimiliki semua orang, nilainya ya di situlah," ujar Jokowi.
Sebelumnya, dalam suatu kesempatan, Roy menyatakan penolakannya terhadap kebijakan pemusnahan mobil tua. Menurut Roy, semestinya Pemprov DKI Jakarta dapat bersikap bijaksana, pasalnya tidak semua orang mampu membeli mobil baru. Yang harus dilakukan, kata Roy, bila jumlah mobil bertambah, maka pemprov DKi harus menambah dan membangun jalan.
"Mobil bertambah, jalan harus ditambah. Kota mana di dunia yang tidak berkembang? Peking, Beijing, Taipei, jalan keempat ada tanda bakal macet, bangun tingkat kelima. Begitu seharusnya," kata Roy.
Roy Suryo memang dikenal hobi mengoleksi mobil tua. Sebut saja koleksi Chrysler Windsor Limo 1947 milik mantan Presiden Soekarno dan Jenderal Soedirman yang ia miliki. (Ein)
Kekhawatiran Roy dijawab Joko Widodo. Jokowi minta Roy tak khawatir. Sebab, mobil tua tak sama dengan mobil antik.
"Lho, yang disingkirkan itu mobil tua, bukan mobil antik. Mobil antik dan mobil tua itu beda lho," ujar Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin, (30/9/2013).
Lalu, apa perbedaan mobil tua dan mobil antik menurut Jokowi? "Mobil tua ya kaya metromini, itu mobil tua, mobil antik ya lain," kata dia.
"Kalau mobil antik itu yang punya nilai artistik, dan itu kan terbatas, tidak bisa dimiliki semua orang, nilainya ya di situlah," ujar Jokowi.
Sebelumnya, dalam suatu kesempatan, Roy menyatakan penolakannya terhadap kebijakan pemusnahan mobil tua. Menurut Roy, semestinya Pemprov DKI Jakarta dapat bersikap bijaksana, pasalnya tidak semua orang mampu membeli mobil baru. Yang harus dilakukan, kata Roy, bila jumlah mobil bertambah, maka pemprov DKi harus menambah dan membangun jalan.
"Mobil bertambah, jalan harus ditambah. Kota mana di dunia yang tidak berkembang? Peking, Beijing, Taipei, jalan keempat ada tanda bakal macet, bangun tingkat kelima. Begitu seharusnya," kata Roy.
Roy Suryo memang dikenal hobi mengoleksi mobil tua. Sebut saja koleksi Chrysler Windsor Limo 1947 milik mantan Presiden Soekarno dan Jenderal Soedirman yang ia miliki. (Ein)