Manajer Humas Daerah Operasional III Cirebon Eko Budianto mengatakan, kecelakaan di perlintasan kereta api yang menewaskan 13 orang di Indramayu, Jawa Barat, akibat tidak ada palang kereta.
"Jadi itu bukan kecelakaan kereta api. Tapi kecelakaan di perlintasan kerata api, tepatnya di perlintasan tanpa palang pintu," ujar Eko saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (1/10/2013).
Kendati, kata Eko, di perlintasan tersebut terdapat rambu-rambu lalu lintas. Hanya saja di perlintasan tersebut tidak dijaga petugas.
"Tapi ada rambu-rambu lengkap. Nggak dijaga. perlintasan gak dijaga. Ada rambu, ada lampu, ada tanda stop," jelasnya.
Menurut Eko, korban tewas adalah rombongan haji yang akan berangkat menggunakan mobil jenis pick-up. Kecelakan ini terjadi sekitar pukul 10.26 WIB saat kereta api Argo Dwipangga melintas.
Lokasi tabrakan berada di perlintasan di No 157. Tepatnya di KM 188+01 di perlintasan Cengkok Kartasemaya, Indramayu, perbatasan Cirebon dan Indramayu. (Rmn/Yus)
"Jadi itu bukan kecelakaan kereta api. Tapi kecelakaan di perlintasan kerata api, tepatnya di perlintasan tanpa palang pintu," ujar Eko saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (1/10/2013).
Kendati, kata Eko, di perlintasan tersebut terdapat rambu-rambu lalu lintas. Hanya saja di perlintasan tersebut tidak dijaga petugas.
"Tapi ada rambu-rambu lengkap. Nggak dijaga. perlintasan gak dijaga. Ada rambu, ada lampu, ada tanda stop," jelasnya.
Menurut Eko, korban tewas adalah rombongan haji yang akan berangkat menggunakan mobil jenis pick-up. Kecelakan ini terjadi sekitar pukul 10.26 WIB saat kereta api Argo Dwipangga melintas.
Lokasi tabrakan berada di perlintasan di No 157. Tepatnya di KM 188+01 di perlintasan Cengkok Kartasemaya, Indramayu, perbatasan Cirebon dan Indramayu. (Rmn/Yus)