Kasus tenggelamnya kapal imigran gelap di perairan Cianjur, Jawa Barat, masih didalami polisi berkordinasi dengan pihak kedutaan para imigran tersebut. Hal itu untuk mengidentifikasi asal negara korban yang tewas akibat tengelamnya kapal tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Pol Agus Riyanto menuturkan, secara simultan pihaknya masih melakukan upaya penyelamatan untuk beberapa hari ini. Namun pihaknya juga melakukan penyelidikan terkait dengan peristiwa tersebut.
"Termasuk di antaranya kita mencari pihak mana yang diduga terlibat, terkait keberadaan mereka di negara itu," ungkap Kombes Agus di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Agus menjelaskan, dari data sementara para penumpang itu berasal dari Irak dan Lebanon. Namun hal itu masih ditelusuri, meski sementara ini dari pemeriksaan dilakukan dengan mengidentifikasi postmortem untuk pengecekan data jenazah setelah meninggal.
"Setelah itu baru kita cari lagi data antemortem, data sebelum meninggal. Nah, nanti kita koordinasikan dengan kedutaan atau pihak keluarga. Namun demikian, tetap kita koordinasikan dengan kementerian terkait juga pihak kedutaan dan Konjen (Konsulat Jenderal) di wilayah tersebut untuk bisa memastikan apakah betul ini warga negara mereka," pungkas Agus.
Akibat karamnya kapal itu, Polri mencatat korban tewas yang berhasil ditemukan tim SAR gabungan Polisi, TNI, BPBD, Basarnas, dan warga telah mencapai 41 orang, sedangkan korban selamat 28 orang, dari total penumpang 69 orang. (Mut/Yus)
Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Pol Agus Riyanto menuturkan, secara simultan pihaknya masih melakukan upaya penyelamatan untuk beberapa hari ini. Namun pihaknya juga melakukan penyelidikan terkait dengan peristiwa tersebut.
"Termasuk di antaranya kita mencari pihak mana yang diduga terlibat, terkait keberadaan mereka di negara itu," ungkap Kombes Agus di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/10/2013).
Agus menjelaskan, dari data sementara para penumpang itu berasal dari Irak dan Lebanon. Namun hal itu masih ditelusuri, meski sementara ini dari pemeriksaan dilakukan dengan mengidentifikasi postmortem untuk pengecekan data jenazah setelah meninggal.
"Setelah itu baru kita cari lagi data antemortem, data sebelum meninggal. Nah, nanti kita koordinasikan dengan kedutaan atau pihak keluarga. Namun demikian, tetap kita koordinasikan dengan kementerian terkait juga pihak kedutaan dan Konjen (Konsulat Jenderal) di wilayah tersebut untuk bisa memastikan apakah betul ini warga negara mereka," pungkas Agus.
Akibat karamnya kapal itu, Polri mencatat korban tewas yang berhasil ditemukan tim SAR gabungan Polisi, TNI, BPBD, Basarnas, dan warga telah mencapai 41 orang, sedangkan korban selamat 28 orang, dari total penumpang 69 orang. (Mut/Yus)