Atasi parkir liar dan mengurangi insiden bersitegang dengan pengendara, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) meminta Pemerintah memberlakukan Electronic Registrasion dan Identification (ERI) di setiap jalan utama di Jakarta.
"Kami sudah katakan kepada pak Gubernur, agar ERI ini diberlakukan di setiap jalan utama di Jakarta. Jadi tidak repot dan sudah by system. Jadi itu juga mengurangi aksi ribut dengan preman penjaga parkir," ujar Ketua Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
Lebih lanjut, Tigor mengatakan, program ini sebenarnya sudah berjalan. Input data juga telah dilakukan tim lalu lintas Polda Metro Jaya. Setelah data terkumpul semua, semua data kendaraan bermotor dan mobil akan didata melalui sistem komputerisasi.
"Semua data memang belum lengkap, namun tim lalu lintas Polda Metro kan sedang berjalan dalam meng-input semua data kendaraan bermotor dan mobil," katanya.
Tigor menyakini, dengan diterapkannya ERI maka permasalahan lalu lintas akan berkurang. Karena setiap pengendara sepeda motor dan mobil tidak pernah tahu kapan akan kena tilang.
"Ini bagusnya, mereka kan ngga tahu kapan ditilang. Tahu-tahu sudah dipanggil saja untuk proses tilangnya," tandas Azas Tigor. (Rmn/Mut)
"Kami sudah katakan kepada pak Gubernur, agar ERI ini diberlakukan di setiap jalan utama di Jakarta. Jadi tidak repot dan sudah by system. Jadi itu juga mengurangi aksi ribut dengan preman penjaga parkir," ujar Ketua Transportasi Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (2/10/2013).
Lebih lanjut, Tigor mengatakan, program ini sebenarnya sudah berjalan. Input data juga telah dilakukan tim lalu lintas Polda Metro Jaya. Setelah data terkumpul semua, semua data kendaraan bermotor dan mobil akan didata melalui sistem komputerisasi.
"Semua data memang belum lengkap, namun tim lalu lintas Polda Metro kan sedang berjalan dalam meng-input semua data kendaraan bermotor dan mobil," katanya.
Tigor menyakini, dengan diterapkannya ERI maka permasalahan lalu lintas akan berkurang. Karena setiap pengendara sepeda motor dan mobil tidak pernah tahu kapan akan kena tilang.
"Ini bagusnya, mereka kan ngga tahu kapan ditilang. Tahu-tahu sudah dipanggil saja untuk proses tilangnya," tandas Azas Tigor. (Rmn/Mut)