Puluhan Caleg Jateng Dinyatakan Tidak Lolos

Liputan6.com, Semarang: Sebanyak 22 calon anggota legislatif di Jawa Tengah dinyatakan tidak memenuhi persyaratan administratif. Hasil verifikasi Komisi Pemilihan Umum setempat di Semarang, baru-baru ini menyebutkan, para caleg tidak melegalisir ijazah, tidak melampirkan keterangan kesehatan, dan tak menyertakan keterangan domisili pemilihan. Komisi Pemilu selanjutnya mengembalikan berkas caleg yang tidak lengkap tersebut ke partai politik yang mengajukan.

Sedangkan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Kediri, Jawa Timur, juga menemukan enam ijazah bermasalah pada berkas caleg. Wakil Ketua Panwaslu Ali Rahmat mengatakan, seorang caleg memalsukan stempel dan tanda tangan legalisasi Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Surabaya. Caleg lain dicurigai karena mampu menyelesaikan jenjang strata satu (S-1) dan S-2 di Universitas Jember dalam tahun yang sama.

Di Nganjuk, Panwaslu menemukan lima caleg yang terindikasi menggunakan ijazah palsu. Seorang caleg misalnya melampirkan tanda tamat belajar dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Surakarta. Saat dicek ke sekolah bersangkutan, kepala sekolah menyatakan tidak pernah memberikan surat keterangan atas nama caleg tersebut.

Sementara Komisi Pemilu Sulawesi Selatan mengumumkan 95 berkas caleg dinyatakan tidak lolos. Satu caleg di antaranya terbukti menggunakan ijazah palsu dan sisanya tidak menyertakan berkas administrasi yang lengkap. Banyak caleg Partai Kebangkitan Bangsa tidak memenuhi persyaratan.

Di Maluku, 70 dari 671 caleg juga tak lolos verifikasi akhir [baca: Puluhan Caleg Maluku Tak Lolos Verifikasi KPUD]. Seorang di antaranya dinyatakan gugur karena diduga terlibat narkotik dan obat-obatan berbahaya setelah menjalani tes urine. Belasan caleg Partai Bintang Reformasi tidak lolos.(COK/Tim Liputan 6 SCTV)