Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jendral Moeldoko meminta seluruh jajarannya bersikap netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. TNI sebagai salah satu institusi negara yang bertugas melindungi rakyat dilarang keras ikut dalam kegiatan partai politik.
"Netralitas tinggi tidak ada alasan untuk yang aneh-aneh. Tidak saja diwujudkan dalam sikap dan tindakan, tapi juga niat, kita tidak punya niat untuk berafiliasi memberikan support kepada pihak manapun," kata Moeldoko ketika memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Untuk itu, Moeldoko melarang keras pemakaian sarana dan prasarana milik TNI untuk kegiatan partai politik. Jika ada prajurit yang ketahuan memberikan fasilitas untuk kegiatan parpol, Moeldoko tak segan untuk memecatnya.
"Tindakan semua kita larang, prajurit dan komandan, sarana dan prasaran seperti Gedung TNI dan semua fasilitas TNI kita larang untuk kegiatan parpol. Jika ada yang ketahuan, kita copot yang beri izin," tegas dia.
Meski begitu, lanjut Moeldoko, TNI tak ragu memberikan bantuan jika dibutuhkan untuk membantu pendisitribusian logistik pemilu.
"Kecuali, TNI akan beri support sungguh-sungguh pada penyelanggaraan pemilu, misalnya KPU butuh distribusi logistik pemilu, untuk penyebaran kita akan bantu. Tapi selain itu, kita tidak ikut campur," ungkap Moeldoko. (Eks/Mut)
"Netralitas tinggi tidak ada alasan untuk yang aneh-aneh. Tidak saja diwujudkan dalam sikap dan tindakan, tapi juga niat, kita tidak punya niat untuk berafiliasi memberikan support kepada pihak manapun," kata Moeldoko ketika memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Untuk itu, Moeldoko melarang keras pemakaian sarana dan prasarana milik TNI untuk kegiatan partai politik. Jika ada prajurit yang ketahuan memberikan fasilitas untuk kegiatan parpol, Moeldoko tak segan untuk memecatnya.
"Tindakan semua kita larang, prajurit dan komandan, sarana dan prasaran seperti Gedung TNI dan semua fasilitas TNI kita larang untuk kegiatan parpol. Jika ada yang ketahuan, kita copot yang beri izin," tegas dia.
Meski begitu, lanjut Moeldoko, TNI tak ragu memberikan bantuan jika dibutuhkan untuk membantu pendisitribusian logistik pemilu.
"Kecuali, TNI akan beri support sungguh-sungguh pada penyelanggaraan pemilu, misalnya KPU butuh distribusi logistik pemilu, untuk penyebaran kita akan bantu. Tapi selain itu, kita tidak ikut campur," ungkap Moeldoko. (Eks/Mut)