Sukses

Jadi Pengganti Ketua MK Akil Mochtar? Patrialis Akbar Tertawa

"Itu saya nggak bisa komentar ah. Saya sudah putus hubungan dengan nyamuk," tandas Patrialis.

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar terancam harus mundur atau dipecat dari jabatan menyusul penangkapan dirinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan menerima suap pengurusan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Saat ditanya kemungkinan menjadi pengganti Akil Mochtar, hakim konstitusi Patrialis Akbar hanya tertawa. 

"Hahaha... Saya belum tahu," kata Patrialis di Gedung MK, Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Patrialis yang sebelumnya berasal dari Partai Amanat Nasional ini enggan mengomentari kemungkinan adanya unsur politisasi dalam penangkapan Akil.

"Itu saya nggak bisa komentar ah. Saya sudah putus hubungan dengan nyamuk," tandas Patrialis.

Akil ditangkap di kediamannya di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu 2 Oktober malam. Ia diduga menerima suap dengan barang buti segepok uang dolar Singapura senilai hampir Rp 3 miliar dan US$ 20 ribu atau setara Rp 230 juta lebih. Selain Akil Mochtar, turut dibekuk anggota DPR Chairun Nisa, dan kepala daerah Bupati Gunung Mas Hambit Bintih. (Adi/Sss)