Pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) di kawasan Silang Monas menarik perhatian banyak warga. Tak terkecuali siswa SD hingga SMA.
Saat bertemu dengan para pelajar itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman pun terkesima mendengar pernyataan siswa SD mengenai cita-citanya.
"Saya dengar, siswa SD ingin jadi prajurit TNI. Alasannya karena mereka ingin membela negara," kata Budiman saat meninjau pameran Alutsista di kawasan Silang Monas, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Pernyataan itu tak ayal membuat Budiman bangga. Bagaimana seorang anak SD sudah memiliki rasa untuk mengabdi pada negara.
"Ini tentu sangat baik. Level anak-anak saja sudah ada keinginan untuk membela negara. Itu yang saya sangat terima kasih," lanjutnya.
Untuk memfasilitasi warga yang berminat bergabung dengan TNI AD. Dalam pameran ini juga disediakan stand werving atau syarat-syarat menjadi prajurit TNI. Sejauh ini, TNI AD menerima 10.000 prajurit setiap tahunnya.
"Kami membuka pendaftaran, terutama siswa SMA untuk menjadi bintara, tamtama, taruna taruni akademi militer, atau perwira prajurit karir. Semua dilakukan dengan transparan dan akuntabel. Dan tidak dipungut biaya apa pun selama proses rekrutmen hingga proses pendidikan," jelas Budiman. (Tnt/Sss)
Saat bertemu dengan para pelajar itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman pun terkesima mendengar pernyataan siswa SD mengenai cita-citanya.
"Saya dengar, siswa SD ingin jadi prajurit TNI. Alasannya karena mereka ingin membela negara," kata Budiman saat meninjau pameran Alutsista di kawasan Silang Monas, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Pernyataan itu tak ayal membuat Budiman bangga. Bagaimana seorang anak SD sudah memiliki rasa untuk mengabdi pada negara.
"Ini tentu sangat baik. Level anak-anak saja sudah ada keinginan untuk membela negara. Itu yang saya sangat terima kasih," lanjutnya.
Untuk memfasilitasi warga yang berminat bergabung dengan TNI AD. Dalam pameran ini juga disediakan stand werving atau syarat-syarat menjadi prajurit TNI. Sejauh ini, TNI AD menerima 10.000 prajurit setiap tahunnya.
"Kami membuka pendaftaran, terutama siswa SMA untuk menjadi bintara, tamtama, taruna taruni akademi militer, atau perwira prajurit karir. Semua dilakukan dengan transparan dan akuntabel. Dan tidak dipungut biaya apa pun selama proses rekrutmen hingga proses pendidikan," jelas Budiman. (Tnt/Sss)