Sebuah granat nanas meledak di rumah Wayan Puja Umbara di Banjar Bukit Catu, Desa Candi Kuning, Baruriti, Tabanan, Bali, menjelang pertemuan puncak Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Coorporation (APEC).
Granat yang menewaskan seorang anak dan 1 lainnya terluka itu diduga milik Komando Pasukan Khusus (Kopasus) yang menggelar latihan dan simulator anti terror bom di Tabanan, 30 September 2013 lalu.
Menanggai isu miring itu, Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto mengatakan Polri sedang menyelidiki asal bom tersebut karena muncul dugaan bom tersebut milik Kopassus.
"Lagi diselidiki kepolisian dari mana itu, apakah pernah dipakai untuk tempat latihan atau apa," kata Djoko, di Kompleks Istana, Jakarta, Sabtu (5/10/2013).
Terkait kebenaran bom tersebut milik Kopasus, Djoko menegaskan jangan mengandai-andai. "Tunggu dulu sampai mereka menemukan kepastian," imbuh Djoko. (Adi/Mut)
Granat yang menewaskan seorang anak dan 1 lainnya terluka itu diduga milik Komando Pasukan Khusus (Kopasus) yang menggelar latihan dan simulator anti terror bom di Tabanan, 30 September 2013 lalu.
Menanggai isu miring itu, Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto mengatakan Polri sedang menyelidiki asal bom tersebut karena muncul dugaan bom tersebut milik Kopassus.
"Lagi diselidiki kepolisian dari mana itu, apakah pernah dipakai untuk tempat latihan atau apa," kata Djoko, di Kompleks Istana, Jakarta, Sabtu (5/10/2013).
Terkait kebenaran bom tersebut milik Kopasus, Djoko menegaskan jangan mengandai-andai. "Tunggu dulu sampai mereka menemukan kepastian," imbuh Djoko. (Adi/Mut)